Ternate, 19/10 (Antaranews Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Maluku Utara diminta merealisasikan sistem logistik ikan agar masyarakat setempat tidak selalu dihadapkan dengan kelangkaan stok ikan dan harga mahal.

"Sistem logistik ikan itu sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, tetapi mengapa sampai sekarang belum direalisasikan padahal manfaatnya sangat bagus," kata Pengamat Perikanan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Mahmud Hasan di Ternate, Jumat.

Sistem logistik ikan itu akan menciptakan tersedianya stok ikan sepanjang tahun, termasuk saat musim paceklik ikan dan cuaca buruk, sehingga stok dan harga ikan di pasaran akan selalu stabil.

Selain itu, menurut dia, dengan sistem logistik ikan para nelayan di daerah ini tidak akan kesulitan memasarkan hasil tangkapannya dengan harga yang layak, terutama saat musim ikan.

Sistem logistik ikan tersebut juga bisa memberikan kontribusi dalam upaya menekan angka inflasi di Ternate karena salah satu penyumbang inflasi di Ternate selama ini adalah mahalnya harga ikan.

Kepala DKP Ternate, Ruslan Biang mengatakan sistem logistik ikan belum direalisasikan karena terbentur dengan belum tersedianya infrastruktur penunjang, khususnya penampungan ikan berkapasitas besar.

DKP sudah memprogramkan pembangunan sarana penampungan ikan berkapasitas 500 ton, tetapi untuk merealisasikannya terkendala dengan terbatasnya anggaran dalam ABPD Ternate.

Oleh karena itu, kata Ruslan, DKP akan mengupayakan dukungan anggaran dari Pemprov Malut dan pemerintah pusat, yang diharapkan bisa diperoleh pada 2019.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018