Ternate, 1/11 (Antaranews Maluku) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) menggelar seminar pemberdayaan penduduk dengan melibatkan berbagai mitra kerja di provinsi itu.

Deputi Penelitian, Pelatihan dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Pusat, drh Muhammad Reza Martua Damanik melalui siaran pers yang diterima Antara, Kamis mengatakan, seminar ini untuk bersinergi dengan institusi terkait dalam menyelesaikan berbagai permasalahan mengenai kependudukan.

Seminar dengan tema memberdayakan penduduk yang beragam untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan ini diharapkan bisa melahirkan pembangunan kualitas SDM dan pemberdayaan penduduk secara berkelanjutan, sehingga harus dimulai dari keluarga,

Selain itu, seminar ini bisa menyerap berbagai masalah yang disampaikan stakeholder.

Menurut dia, BKKBN memiliki program seperti BKB, BKR dan BKL yang harus disinergikan dengan program Kampung KB sehingga melahirkan masyarakat yang berkualitas.

"BKKBN memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan penduduk, apalagi saat ini, masyarakat secara luas belum paham masalah kependudukan," ujarnya.

Dia menyebut, untuk pertumbuhan penduduk di Malut belum terlalu masalah, tetapi dengan kemajuan teknologi di era digital hampir semua berbagai kejadian bisa diakses.

"Kami sinergikan seluruh potensi bersama mitra kerja dalam meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan SDM yang berkualitas dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk yang dilakukan melalui program KKBPK dalam rangka mewujudkan dan memberikan kontribusi terhadap perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah struktur," katanya.

Dia mengatakan, sesuai amanat Undang-Undang nomor 52 tentang kependudukan, pembangunan berkelanjutan dan terencana di segala bidang akan menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan bagi kebutuhan generasi mendatang.

Untuk itu, ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, serta mengharapkan sinkronisasi ini bisa melahirkan sinergitas antarinstitusi di kampung KB melalui workshop pemetaan isu dan dampak kependudukan di Kota Ternate.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Putut Riyatno,M.Kes mengatakan, pihaknya akan mendorong kabupaten/kota di Malut untuk melakukan sinkronisasi dengan berbagai mitra kerja dalam mendukung program Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Selain itu, pihaknya saat ini tengah berupaya menurunkan Total Fertility Rate (TVR) dari 2,2 persen menjadi 2,1 persen tahun 2021 dengan meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) semua metode dari 54 persen menjadi 64,9 persen.

"Untuk itu, dengan menurunnya angka berkebutuhan KB tidak terlayani dengan pasangan usia subur 17 persen menjadi 12 persen, sehingga Nate Reproduksi Rate (NRR) pun turun dari 1,32 persen ke 0,96 persen tahun 2021," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini sudah ada 116 Kampung KB dan 1.196 desa tersebar di 10 kabupaten/kota akan dilakuakn sinkronisasi agar pembangunan berwawasan kependudukan dapat diperkuat melalui integritas lintas sektor di kampung KB dalam rangka percepatan terwujudnya kualitas hidup masyarakat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018