Ambon, 9/12 (ANTARA News) - Para nelayan tradisional diimbau mewaspadai gelombang tinggi di laut Maluku pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, dikonfirmasi, Minggu, mencatat, laut Maluku potensi tinggi gelombang mencapai 2,50 meter.

Laut Maluku kaya ikan pelagis, demersal dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Ot mengemukakan, imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," ujar Ot.

Disinggung soal suhu, dia menjelaskan, bervariasi 23 hingga 33 derajat Celcius dan kelembaban 65 hingga 100 persen.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018