Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau pelaku pelayaran mewaspadai gelombang tinggi di perairan Maluku Utara akibat angin kencang.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Dhea Widyasista di Ternate, Senin, mengatakan gelombang tinggi di perairan setempat mencapai dua meter akibat peningkatan angin kencang mencapai 20 knot.
"Selain itu, tinggi gelombang maksimum dapat mencapai dua kali gelombang dua meter, akibat adanya angin kencang," ujarnya.
Secara umum, kondisi Malut cerah berawan, terutama pada siang hingga sore hari diprediksi berawan dengan potensi hujan ringan-sedang di Morotai, Tobelo, Loloda, Jailolo, Bacan, Obi, Taliabu, dan sekitarnya.
Angin bertiup dari barat laut hingga timur laut mencapai 40 km/jam
Siaga
PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara meningkatkan kesiapsiagaan selama Ramadhan 1445 Hijriah untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem,
General Manager PLN UIW MMU Awat Tuhuloula mengatakan kesiapsiagaan itu untuk memastikan masyarakat menjalani ibadah selama Ramadhan dengan lancar.
Pihaknya menyiagakan 1.250 personel untuk pengamanan sistem ketenagalistrikan selama Ramadhan di daerah itu, seperti dalam peristiwa pohon tumpang di perempatan Kantor BCA-Kantor Gubernur Maluku di Jalan Sultan Hairun Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (16/3). Dalam peristiwa itu, personel secara cepat memulihkan layanan kelistrikan.
"Begitu ada bencana alam yang mengganggu sistem kelistrikan PLN, personel langsung turun, gerak cepat melakukan pemulihan," katanya.
Sebanyak 1.250 personel telah disiagakan di 198 posko di Maluku dan Maluku Utara. Mereka mengamankan setidaknya 35 lokasi strategis di wilayah kerja PLN UIW MMU dari dampak cuaca ekstrem dengan standar operasional prosedur, termasuk bersinergi dengan berbagai pihak di lapangan.
"Harapan kami adalah masyarakat dapat mengerjakan ibadah-ibadah selama Ramadhan dengan aman dan nyaman, tanpa ada gangguan kelistrikan," ujarnya.
Pihaknya juga menyiagakan sistem pembangkit, transmisi, hingga peralatan pendukung dalam keadaan andal.
Dalam memberikan pelayanan terbaik selama periode siaga ini, PLN setempat juga menyiapkan alat pendukung, seperti uninterruptible power supply (UPS), Unit Gardi Bergerak (UGB), generator set (genset), dan crane dengan total peralatan pendukung 97 unit, kendaraan 225 unit serta material cadangan gangguan.
Di wilayah layanan PLN setempat juga terdapat lima unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tersebar di lima tempat di Maluku dan Maluku Utara untuk melayani pengguna kendaraan listrik.
Ia mengimbau masyarakat menyampaikan laporan terkait dengan gangguan kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile.
“Apabila menemukan pohon roboh/tumbang menimpa jaringan, mohon kerja samanya untuk segera melakukan pelaporan melalui PLN Mobile. Petugas akan segera bergerak karena aplikasi ini terpantau secara 'real time',” katanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta melakukan pembayaran tagihan listrik dan memanfaatkan layanan kelistrikan lainnya melalui aplikasi PLN Mobile.
BMKG imbau pelaku pelayaran waspada gelombang tinggi di perairan Malut
Senin, 18 Maret 2024 13:18 WIB