Ambon, 16/12 (ANTARA News) - Adanya tekanan rendah di wilayah Utara Australia mempengaruhi kondisi cuaca di Maluku pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar di Ambon, Minggu, mengatakan kondisi ini menyebabkan pumpunan massa udara di wilayah Maluku, serta fase konvektif MJO pada kuadran 4, yang meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan lebih tinggi.

Menurutnya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di laut Arafuru bagian Timur, Kota Tual, kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya(MBD).

Adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang. Angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan terbesar 20 kots (40 KM /jam).

Disinggung gelombang, dia menjelaskan berpeluang mencapai 2,5 meter terjadi di perairan Kepulauan Sermata, Kabupaten MBD hingga Kepulauan Tanimbar, kabupaten MTB, perairan Kepulauan Kei hingga Kepulauan Aru, perairan Selatan Ambon dan laut Banda.

Sedangkan, suhu bervariasi 21 hingga 31 derajat Celcius dan kelembaban 65 hingga 100 persen.

Ot mengatakan para nelayan telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Dia mengemukakan imbauan kondisi cuaca juga bilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tambah Ot.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018