Ternate, 23/1 (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) berencana mendatangkan investor dari India, untuk mempercepat pembangunan industri kopra dan meningkatkan pendapatan petani di provinsi itu.

"Pemprov Malut serius menangani masalah kopra, bahkan investor India juga telah bersedia berinvestasi di Malut dan bulan Februari nanti investor tersebut akan uji coba serta melakukan ekspor," kata Wakil Gubernur Malut Muhammad Natsir Thaib di Ternate, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Muhammad Natsir Thaib usai rapat bersama Sekretaris Daerah dan sejumlah SKPD terkait di ruang kerjanya lantai III kantor Gubernur Gosale puncak Sofifi.

Menurut dia, investor asal India yang rencana akan datang sudah lama berinvestasi di Indonesia dan memiliki pabrik di beberapa provinsi, seperti di Sulawesi dan beberapa daerah lain.

Wagub yang akan berakhir masa jabatannya pada bulan Mei nanti ini mengatakan, penanganan masalah jatuhnya harga kopra harus dimulai dari hilir dan semua diserahkan sepenuhnya pada investor untuk menangani, agar buah kelapa tidak hanya dijadikan kopra namun bisa dijadikan komoditi yang komersial.

"Kami akan berikan waktu untuk pada investor ini untuk pelajari dan menyusun perencanaan pengembangan kopra di disini," katanya.

Dia mengungkapkan, langkah ini sudah pernah?dilakukan Gubernur, KH Abdul Ghani Kasuba yang mendatangkan PT Krembel Ijo dan dari hasil ujicoba buah kelapa bisa dijadikan minyak kelapa murni dalam waktu delapan jam.

"Kami sudah dianggarkan untuk penyediaan alat-alat industri, dari APBD tahun ini senilai Rp15 miliar yang tersebar di beberapa intansi teknis," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019