Ternate, 30/1 (ANTARA News) - Para petani cengkih di sejumlah daerah di Maluku Utara mengeluhkan penurunan produksi tanaman mereka dalam beberapa tahun terakhir ini yang mengakibatkan berkurangnya penghasilan pada setiap panen.

"Dulu dalam setiap panen cengkih, saya bisa mendapatkan hasil satu ton, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini paling tinggi 600 kilogram," kata petani cengkih asal Kabupaten Halmahera Selatan, Djawas Muale di Ternate, Maluku Utara, Rabu.

Kondisi itu diperparah lagi dengan harga cengkih yang rendah yakni paling tinggi Rp80 per kilogram, padahal petani harus mengeluarkan biaya panen yang semakin mahal, untuk upah petik misalnya mencapai Rp150.000 per orang per hari.

Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk mengupayakan langkah-langkah yang bisa membantu peningkatan produksi tanaman cengkih petani, mengingat tanaman rempah itu merupakan tanaman unggulan dan sumber pendapatan utama petani.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta mengupayakan kenaikan harga cengkih, misalnya dengan cara mengeluarkan ketentuan standar harga cengkih agar para pedagang pengumpul pengusaha tidak lagi seenaknya menetapkan harga pembelian, terutama saat musim panen raya.

Sebelumnya Kepada Dinas Pertanian Maluku Utara, Idham Umasangadji mengatakan penurunan produksi tanaman cengkih petani di Maluku Utara, di antaranya disebabkan pola budi daya yang kurang baik.

Para petani cengkih umumnya tidak melakukan pemupukan secara rutin terhadap tanamannya, bahkan petani baru datang ke kebun saat akan melakukan panen.

Hal lainnya yang juga menjadi penyebab penurunan produksi tanaman cengkih, menurut dia, adalah banyak tanaman cengkih yang telah berusia tua karena secara alamia tanaman apapun jika sudah berusia tua pasti produksinya menurun.

Oleh karena itu, para petani diimbau untuk memperbaiki pola budi daya, terutama dalam hal pemupukan tanaman serta melakukan peremajaan terhadap tanaman dengan memanfaatkan bibit gratis yang setiap tahunnya disiapkan Dinas Pertanian.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019