Ternate, 19/2 (ANTARA News) - Sejumlah investor akan membangun pabrik industri kelapa di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut), untuk mengelola potensi sumber daya alam (SDA) di wilayah kabupaten itu.

"Untuk meningkatkan perekonomian petani Kepsul, maka pabrik industri minyak kelapa di Mangole akan dibangun," kata Direktur PT Nui Hia Prima, Yoseph Adam melalui siaran pers yang diterima Antara, Selasa.

Menurut dia, pihaknya, salah satu investor, melihat peluang ini karena daerah Kepulauan Sula memiliki potensi kelapa yang cukup besar.

Selama ini masyarakat petani hanya tergantung dengan pembuatan kopra. Ketika hajat hidup petani kopra diterpa badai di mana harga kopra mengalami penurunan yang sangat dratis, itu sangat mempengaruhi? berbagai aspek kehidupan ekonomi petani.

Dia mengatakan, pengolahan kelapa terpadu mulai dari sabut, tempurung, air, daging?dan peremajaan pohon kelapa dalam usaha bersama masyarakat desa. Perusahan melakukan pembelian kelapa?langsung kepada petani dengan harga yang lebih baik.

Selain itu, memanfaatkan area sekitar kebun kelapa melalui kerja sama dengan masyarakat untuk menanam tanaman jahe, kunyit, temulawak dan hasilnya akan diambil oleh pihak perusahaan.

Sedangkan di sisi lain pihak perusahan telah membuka lapangan kerja.

Dia menyatakan, Kepulauan Sula memiliki potensi sumber daya alam di dua pulau besar?yaitu Sanana dan Mangole, bahkan kekayaan alam? di dua pulau ini baik daratan maupun di laut belum sepenuhnya?di kelola dan di manfaatkan dengan baik. Tentu masih perlu mengundang investor untuk menggarapnya.

?Sementara itu, Wakil Gubernur Malut Muhammad Natsir Thaib ketika dihubungi sebelumnya menyatakan apresiasinya dengan kehadiran PT Nui Hia Prima yang menangkap peluang investasi di Malut.

Pembangunan pabrik industri minyak kelapa murni (Virgin coconut oil) yang sedang dikerjakan di Mangole Kepulauan Sula itu rencananya pada akhir Mei 2019 sudah dapat berproduksi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019