Di Ternate Maluku Utara (Malut) memiliki beragam tradisi Islam peninggalan leluhur yang masih dipertahankan masyarakat setempat, di antaranya tradisi batahlil dalam menyambut bulan Suci Ramadhan.

"Masyarakat Ternate merasa seperti ada yang kurang dalam menyambut bulan Suci Ramadhan kalau tidak melaksanakan tradisi batahlil dan itu juga dilakukan oleh leluhur kami," kata salah seorang tokoh masyarakat Ternate, Soleman di Ternate, Kamis.

Tradisi batahlil dimulai dengan berziarah ke kubur orang tua atau keluarga yang telah meninggal dengan menaburkan potongan kecil daun pandan diatas pusara dan kemudian menyiramnya dengan sebotol air lalu membacakan doa.

Setelah itu, menurut dia, warga yang akan melaksanakan batahlil mengundang perangkat masjid dan tetangga terdekat ke rumah bersangkutan untuk bersama-sama malaksanakan batahlil.

Dalam prosesi batahlil warga yang semuanya laki-laki duduk saling berhadapan di meja panjang tikar, sementara perangkat masjid, yang biasanya imam duduk di bagian ujung dan bertindak sebagai pemimpin dalam ritual batahlil.

Soleman menjelaskan di depan warga yang batahlil diletakan dupa atau kemenyan yang dibakar dan potongan kecil daun pandan sebagai simbol wewangian, karena dipercaya malaikat menyukai sesuatu yang wangi.

Dalam ritual batahlil itu yang dibaca secara bersama-bersama adalah kalimat zikir dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mengampuni dosa para orang tua atau keluarga yang telah meninggal serta memberi keselamatan dan perlindungan serta kekuatan kepada penyelenggara ritual batahlil, khususnya dalam menjalani ibadah Ramadhan.

"Usai ritual batahlil yang biasanya berlangsung selama satu jam, tuan rumah penyelenggara ritual itu memberikan makanan nasi kuning dan kue untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing," kata Soleman yang juga imam salah satu masjid di Ternate ini.

Tradisi lain yang juga masih dilestarikan masyarakat Ternate dalam bulan Suci Ramadhan di antaranya ritual ela-ela pada malam 27 Ramadhan untuk menyambut turunnya Lailatul Qadar dengan membakar obor di halaman rumah lingkungan kampung.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019