Kasus kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di jalan Sisingamangaraja, tepatnya di pertigaan terminal transit desa Passo, kecamatan Baguala Kota Ambon, mengakibatkan Farhan Tuhaera (35) dan rekan yang diboncenginya Gaus Tuharea (35) tewas seketika di tempat kejadian perkara.
"Korban yang mengendarai SMRD Yamaha Vixion DE 2708 LM ini diduga terlindas sebuah alat berat pengupas aspal (Road Cutter Erssof Sakai) milik PT. Esserindo Multi Bangun sekitar pukul 14:30 WIT," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy di Ambon, Rabu.
Korban Harham adalah seorang pegawai neger sipil (PNS) dan rekannya Gaus yang merupakan pegawai honorer yang tewas seketika ini beralamat di desa Tengah - Tengah, kecamatan Salahutu , pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah.
Sedangkan pengemudi alat berat pengupas aspal bernama Rifly Latumahina (43) pegawai swasta, dan dua saksi lainnya masing-masing Tomy Mayaut dan Andi Wailauruw (mekanik alat berat).
Menurut Julkisno, awalnya korban bergerak dari arah kota Ambon menuju desa Suli, kecamatan Salahutu dan sesampainya di TKP, terjadi tabrakan dengan mobil alat berat pengupas aspal yang datang dari arah berlawan yaitu bergerak dari arah pantai Natsepa menuju ke arah Passo.
Mobil alat berat tersebut bergerak tanpa pengawalan dari pihak kepolisian sehingga pengendara dan boncengan langsung dilindas oleh mobil alat berat tersebut.
Akibat dari kecelakaan ini pengendara serta boncengan mengalami luka-luka yang cukup serius sehingga kedua korban meninggal di TKP, dan kemudian jenazah Farhan dibawa ke RSUD dr. Izhak Umarela Tulehu untuk mendapatkan tindakan medis, sedangkan boncengan SMRD dibawa ke RS Otto Kuyk untuk mendapatkan pertolongan medis.
Akibat dari kecelakaan ini menyebabkan pengendara SMRD Yamaha Vixion mengalami luka berat pada bagian pinggang (putus pada pinggang) sehingga korban meninggal dunia di TKP.
Sama halnnya dengan rekannya yang dibonceng juga mengalami luka berat pada wajah dan kaki sehingga korban meninggal dunia di TKP.
Polisi yang menerima laporan kejadian laka lantas langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP, mengecek korban di RS dan melakukan pemotretan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Korban yang mengendarai SMRD Yamaha Vixion DE 2708 LM ini diduga terlindas sebuah alat berat pengupas aspal (Road Cutter Erssof Sakai) milik PT. Esserindo Multi Bangun sekitar pukul 14:30 WIT," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy di Ambon, Rabu.
Korban Harham adalah seorang pegawai neger sipil (PNS) dan rekannya Gaus yang merupakan pegawai honorer yang tewas seketika ini beralamat di desa Tengah - Tengah, kecamatan Salahutu , pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah.
Sedangkan pengemudi alat berat pengupas aspal bernama Rifly Latumahina (43) pegawai swasta, dan dua saksi lainnya masing-masing Tomy Mayaut dan Andi Wailauruw (mekanik alat berat).
Menurut Julkisno, awalnya korban bergerak dari arah kota Ambon menuju desa Suli, kecamatan Salahutu dan sesampainya di TKP, terjadi tabrakan dengan mobil alat berat pengupas aspal yang datang dari arah berlawan yaitu bergerak dari arah pantai Natsepa menuju ke arah Passo.
Mobil alat berat tersebut bergerak tanpa pengawalan dari pihak kepolisian sehingga pengendara dan boncengan langsung dilindas oleh mobil alat berat tersebut.
Akibat dari kecelakaan ini pengendara serta boncengan mengalami luka-luka yang cukup serius sehingga kedua korban meninggal di TKP, dan kemudian jenazah Farhan dibawa ke RSUD dr. Izhak Umarela Tulehu untuk mendapatkan tindakan medis, sedangkan boncengan SMRD dibawa ke RS Otto Kuyk untuk mendapatkan pertolongan medis.
Akibat dari kecelakaan ini menyebabkan pengendara SMRD Yamaha Vixion mengalami luka berat pada bagian pinggang (putus pada pinggang) sehingga korban meninggal dunia di TKP.
Sama halnnya dengan rekannya yang dibonceng juga mengalami luka berat pada wajah dan kaki sehingga korban meninggal dunia di TKP.
Polisi yang menerima laporan kejadian laka lantas langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP, mengecek korban di RS dan melakukan pemotretan.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019