Harga telur ayam ras di Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku saat ini kembali stabil yakni Rp305.000 per ikat(180 butir).

Salah seorang warga Piru, Elisabeth dihubungi dari Ambon, Rabu, mengatakan, stabilnya harga telur ayam ras sudah sejak tiga pekan terakhir ini.

"Stabilnya harga telur ayam ras ini karena stok cukup banyak, sedangkan permintaan relatif kurang," ujarnya.

Elisabeth yang pembuat kue mengharapkan harga telur ayam ras ini turun dengan harga Rp300.000 per ikat.

"Menjelang perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah, harga telur ayam ras produksi peternak desa Hatusua, kabupaten SBB sempat turun dengan bervariasi Rp290.000 - Rp300.000 per ikat, sedangkan per rak saat ini juga stabil yakni Rp54.000," katanya.

Salah seorang pedagang di Piru, Win, mengatakan, pengadaan telur ayam ras dari para peternak di desa Hatusua, kabupaten SBB,  sekali beli 100 ikat. 

Hanya saja, menurut dia, produksi para peternak telur ayam ras di desa Hatusua masih terbatas, makanya sering stok berkurang sehingga mempengaruhi harganya, di mana pada akhir Mei 2019 melonjak hingga Rp335.000 per ikat.

Telur ayam ras produksi peternak di desa Hatasua dibeli sejak 2018 karena kualitasnya baik, tidak busuk atau pecah saat tiba di Piru.

"Khan jarak tempuh Piru - Hatusua hanya sekitar 40 menit sehingga kualitas produksi telur dari sana terjamin," kata Win.

Disinggung harga bawang, dia menjelaskan, bawang merah maupun puitih masing - masing Rp45.000 per Kg.

"Distributor di kota Ambon menginformnasikan harga bawang merah bakal mengalami kenaikan karena  stok berkurang sedangkan  bawang putih yang diimpor dari China stok relatif cukup," tandas Win.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019