Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pertumbuhan industri manufaktur  besar sedang (IBS) dan industri mikro kecil (IMK) triwulan II 2019 di provinsi itu bergerak naik.

"Produksi industri mikro dan kecil provinsi Maluku pada April-Juli 2019 naik 10,47 persen dibanding periode Januari -  Maret 2019," Kepala BPS Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Jumat.

Jika dilihat secara tahunan atau year-on-year, produksi IMK Maluku masih bertumbuh positif dan meningkat 12,64 persen dibanding produksi IMK pada 2018.

Dumangar mengatakan, industri-industri yang bertumbuh positif pada triwulan II 2019 adalah industri minuman, industri tekstil, industri pakaian jadi, industri percetakan, dan reproduksi media rekaman, industri bahan kimia dan bahan dari bahan kimia, industri barang galian bukan logam, industri alat angkutan lainnya, industri furnitur, dan industri pengolahan lainnya.

Pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Provinsi Maluku pada triwulan II 2019 turun sebesar 10,85 persen, begitupun secara tahunan turun sebesar 5,60 persen.

"Produksi IMK Maluku tumbuh positif di atas pertumbuhan nasional, tetapi produksi IBS Maluku tumbuh negatif di bawah pertumbuhan nasional," ujarnya.

Dumangar menjelaskan, pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Maluku pada triwulan II 2019  (q-to-q) terhadap triwulan I 2019 naik sebesar 10,47 persen. Kecenderungan kenaikan produksi IMK ini dialami oleh sembilan jenis industri  di Provinsi Maluku, namun terdapat tiga jenis yang mengalami pertumbuhan negatif selama triwulan II 2019.

"Secara rinci jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan  positif pada triwulan II 2019 terhadap triwulan I 2019 berturut-turut industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18), sebesar 55,05 persen, industri barang galian bukan logam  (KBLI 23), sebesar 43,87 persen,industri pengolahan lainnya (KBLI 32) sebesar 38,58 persen," katanya.

Industri pakaian jadi (KBLI 14) sebesar 27,40 persen, industri minuman (KBLI 11) sebesar 17,30 persen, industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) sebesar 7,10 persen, industri tekstil (KBLI 13) sebesar 5,38 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) sebesar 3,71 persen, dan industri furnitur (KBLI 31) sebesar 1,58 persen.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019