Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, pertumbuhan ekonomi Malukt triwulan II-2019 bila dibandingkan triwulan II-2018 (y-on-y) tumbuh 7,49 persen berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

"Pertumbuhan itu didasarkan atas harga berlaku mencapai Rp 9 826 ,97 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 6 591,92 miliar," kata Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS Malut, Achmad Sobari di Ternate, Selasa.

Sedangkan, dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha kontruksi yang tumbuh sebesar 9,76 persen. Dan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 33,76 persen.

Menurut dia, ekonomi Malut triwulan II-2019 dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) meningkat sebesar 1,84 persen dan dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 7,90 persen.

Begitu pula, kalau dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 12,71 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 45,70 persen.
    
"Sedangkan, untuk ekonomi Malut triwulan II-2019 dibanding triwulan II-2018 (y-on-y) tumbuh 7,49 persen. Pertumbuhan didukung oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Kontruksi sebesar 9,76 persen, diikuti perdagangan pesar dan eceran sebesar 9,65 persen dan jasa lainnya sebesar 9,21 persen," katanya.

Dia menambahkan, untuk sruktur PDRB Maluku Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2019 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (22,17 persen), perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor (17,87 persen) dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (16,31 persen).

Oleh karena itu, kata Achmad, kalau dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Maluku Utara triwulan II-2019, Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,76 persen, diikuti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 1,29 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 1,23 persen, pertambangan-penggalian sebesar 0,73 persen dan konstruksi sebesar 0,66 persen.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019