Pembangunan jembatan Wai Lao cukup mengalami banyak kendala di lapangan baik faktor cuaca, masalah lahan, hingga pengadaan peralatan dan tenaga tekhnis dari Malaysia sehingga mengalami keterlambatan.

"Misalnya untuk pengadaan rangka baja itu di Kementerian PU PR namun tidak ada bentangan jembatan yang ukurannya 60 meter, makanya dijadikan 40 x 40 x 40 meter sehingga total ukuran jembatannya adalah 120 meter dan itu sudah membutuhkan waktu tiga bulan," kata Direktur PT. Buli Bangun, M. Banjar Nahor di Masohi, Rabu.

Kemudian untuk tenaga ahli didatangkan dari Malaysia karena alat borfail di Maluku hanya ada satu dan mengangkutnya dari Jakarta harus membutuhkan pesawat yang besar sebab sangat berat mencapai 1,2 ton dan mata bornya didatangkan dari Jerman.

"Jadi untuk pengerjaan proyek ini 100 persen saya alami kerugian, namun saya melihat kondisi serta kebutuhan masyarakat di sini dan yang dibayarkan hanya 75 persen sampai dengan posisi Desember belum termasuk retensi lima persen sehingga dua kali dirugikan secara finansial," ujarnya.

Tetapi proyek yang dibangun ini adalah untuk kepentingan masyarakat banyak yang sangat membutuhkan akses jalan dan jembatan.

"Saya mengakui meski terjadi keterlambatan, namun penyelesaian proyek ini menggunakan dana sendiri dan tidak ada unsur kerugian negara, kemudian membayar tenaga ahli dari Malaysia, dengan perjanjian Rp150 juta baru orangnya datang ke lokasi" ujarnya.

Belum lagi tenaga ahli bernama Gok Tong Fat ini meminta kontrak satu pengeboran Rp4,9 miliar, lalu bila dikalkulasikan dengan empat titik bor maka nilai kontraknya sudah lebih besar dari nilai proyek.

Sementara Ketua Komisi C DPRD Maluku, Anos Yermias mengapresiasi kinerja pihak PT. Buli Bangun selaku kontraktor bisa mengerjakan pembangunan jembatan Wai Lao sudah mendekati tahap penyelesaian walaupun menghadapi sejumlah kendala di lapangan.

"Yang terpenting sekarang aala pengerjaan proyek jembatannya sudah selesai dan kami komisi C datang ke sini ingin memastikan saja, sebab sering pendemo menuduh kita cuma di belakang meja dan hanya menerima laporan sehingga media juga menulis sesuai apa yang diorasikan dalam aksi demonstrasi," katanya.

Tetapi hari ini pimpinan dan anggota komisi meninjau langsung jembatan Wai Lao dan sekarang tinggal memasuki tahap finishingnya saja.



 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019