Pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus berupaya mengembangkan ternak sapi gaduhan. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayapura Rahman Suherman, di Sentani, Minggu, mengatakan, pengembangan ternak sapi gaduhan dirintis sejak 2008, hingga kini populasi tercatat 720 ekor. Sementara petani penggadu sebanyak 360 kepala keluarga (KK) tersebar pada sepuluh distrik. "Program tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan Pemkab Jayapura untuk menjadikan ternak sapi sebagai ekor bisnis kedua setelah tanaman kakao, sekaligus mencetak masyarakat mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya," ujar Suherman. Namun jumlah populasi tersebut,lanjut Suherman, masih jauh dari harapan, mengingat para petani yang sudah mendapat bantuan sebanyak 360 KK masing-masing baru memeliharan dua ekor sapi. Dalam lima tahun mendatang setiap petani diharapkan mampu mengembangkan biakkan ternak piaraanya itu hingga mempunyai anak delapan ekor. Rahman Suherman menambahkan, penghasilan peternak selama ini belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat jika dirata-ratakan pendapatan setiap bulan baru sekitar Rp500 ribu. Untuk menjawab visi Pemkab Jayapura terutama menjadikan petani mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya,  masing-masing KK harus memelihara delapan sampai 10 ekor sapi dengan penghasilan di atas rata-rata Rp2,5 juta per bulan. Suherman mengatakan, untuk mencapai sasaran tersebut, pihaknya setiap tahun terus melakukan pengadaan ternak sapi dan lebih selektif memilih calon petani penggadu dari seluruh distrik yang ada di daerah ini. Dengan demikian hasilnya benar-benar menjadikan masyarakat petani mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yang bersumber dari agrobisnis peternakan di daerah ini sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010