Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada bulan September 2019 sebesar 99,93, atau naik 1,26 persen dibanding Agustus 2019 yang tercatat sebesar 98,68.

"Hal ini terjadi karena yang diterima petani (IT) mengalami peningkatan sebesar 0,98 persen, dan harga yang dibayar petani (IB) mengalami penurunan sebesar 0,27 persen," kata Kepala BPS Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Selasa.
.
Tiga subsektor mengalami peningkatan NTP yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat, sebesar 2,69 persen, tanaman hortikultura sebesar 2,26 persen, dan subsektor tanaman pangan sebesar 0,89 persen.

Sedangkan dua subsektor mengalami penurunan NTP yakni subsektor peternakan sebesar 0,84 persen, dan subsektor perikanan sebesar 0,38 persen yang disumbangkan oleh kelompok perikanan tangkap sebesar 0,84 persen.

Dumangar mengatakan, komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga ditingkat petani/penyumbang terbesar peningkatan it yakni tanaman perkebunan rakyat; cengkih, kakao, dan kopi kemudian hortikultura;cabai rawit, jeruk, pepaya, pisang, kangkung, terung panjang, cabai merah, bayam, fitsai/sawi, dan nangka, dan tanaman pangan;kacang tanah, dan ketela pohon.

Provinsi Maluku mengalami deflasi perdesaan pada September 2019 sebesar -0,31 persen urutan 12 dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Deflasi hanya terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar -0,93 persen tetapi angka tersebut melampaui inflasi pada enam kelompok pengeluaran lainnya.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi berturut-turut dari yang tertinggi kelompok sandang sebesar 0,39 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen, kelompok perumahan sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen, dan pendidikan, dan olahraga sebesar 0,05 persen.

10 komoditas yang andil terbesar terhadap deflasi perdesaan Maluku September 2019 yakni ikan tembang, kecap manis, penyedap masakan, ikan teri garam hancur, ikan layang, ikan cakalang, ikan ekor kuning, ikan katamba, dan ikan kembung.

Komoditas dengan andil terbesar terhadap peningkatan BPPBM pada September 2019 adalah pupuk urea, pupuk np/npk, minyak tanah, insektisida, umbi-umbian (ketela pohon/rambat), bibit kubis/kol, karung, tali rafia, sewa kapal motor, dan kapak.

NTUP Maluku September 2019;125,30, naik 0,94 persen dibanding Agustus 2019. NTUP subsektor tanaman hortikultura masih pada posisi tertinggi dengan capaian sebesar 141,22 naik 1,75 persen dibanding Agustus 2019.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019