Naomi Osaka sukses menjuarai China Open 2019 usai menaklukkan petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty dengan skor 3-6, 6-3, 6-2 dalam partai final yang berlangsung di Beijing, Minggu (6/10).
Gelar tersebut menjadi titel yang kedua dalam turnya di Asia setelah Pan Pacific Open di Jepang September lalu. Usai tersingkir dari perempat final US Open, ia belum pernah terkalahkan sehingga menambah catatan kemenangannya menjadi 10 pada musim ini.
Pada pertandingan antara kedua peraih gelar Grand Slam itu, pemenang Australia Open sukses mematahkan servis juara French Open Barty tiga kali dan hanya kehilangan satu set dalam laga yang berlangsung selama 1 jam 50 menit itu.
Pada set pertama, Osaka melakukan tiga double fault pada satu gim dan membuat Barty unggul 4-2 setelah menyelamatkan satu break point.
"Aku memberi tahu diriku sendiri untuk terus berjuang meskipun sikapku (di lapangan) seperti sampah. Ini final dan aku merasa istimewa bisa ada di sini," kata Osaka dikutip Reuters.
"Aku merasa seperti aku tidak bisa tenang (dalam turnamen). Aku melempar raketku. Aku benar-benar ingin juara di sini, aku harus membuktikan sesuatu," ujarnya menambahkan.
Pada set kedua, petenis Jepang itu berhasil membalikkan keadaan saat ia mematahkan servis Barty untuk unggul 4-2. Ia melancarkan pukulan backhand untuk mendapatkan break point keempatnya.
Osaka tidak membiarkan satu pun break point diambil oleh Barty pada set kedua hingga ia berhasil merebut set untuk meraih keunggulan.
Memasuki set ketiga, Osaka tampil semakin agresif dengan memperpanjang relli di area baseline. Barty pun kerepotan dan mulai banyak melakukan kesalahan hingga petenis Jepang itu pun berhasil mematahkan servisnya.
Servis buruk dari Barty membuatnya semakin tertinggal saat Osaka meraih delapan poin beruntun pada set ketiga untuk unggul 5-2 dan merebut kemenangannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Gelar tersebut menjadi titel yang kedua dalam turnya di Asia setelah Pan Pacific Open di Jepang September lalu. Usai tersingkir dari perempat final US Open, ia belum pernah terkalahkan sehingga menambah catatan kemenangannya menjadi 10 pada musim ini.
Pada pertandingan antara kedua peraih gelar Grand Slam itu, pemenang Australia Open sukses mematahkan servis juara French Open Barty tiga kali dan hanya kehilangan satu set dalam laga yang berlangsung selama 1 jam 50 menit itu.
Pada set pertama, Osaka melakukan tiga double fault pada satu gim dan membuat Barty unggul 4-2 setelah menyelamatkan satu break point.
"Aku memberi tahu diriku sendiri untuk terus berjuang meskipun sikapku (di lapangan) seperti sampah. Ini final dan aku merasa istimewa bisa ada di sini," kata Osaka dikutip Reuters.
"Aku merasa seperti aku tidak bisa tenang (dalam turnamen). Aku melempar raketku. Aku benar-benar ingin juara di sini, aku harus membuktikan sesuatu," ujarnya menambahkan.
Pada set kedua, petenis Jepang itu berhasil membalikkan keadaan saat ia mematahkan servis Barty untuk unggul 4-2. Ia melancarkan pukulan backhand untuk mendapatkan break point keempatnya.
Osaka tidak membiarkan satu pun break point diambil oleh Barty pada set kedua hingga ia berhasil merebut set untuk meraih keunggulan.
Memasuki set ketiga, Osaka tampil semakin agresif dengan memperpanjang relli di area baseline. Barty pun kerepotan dan mulai banyak melakukan kesalahan hingga petenis Jepang itu pun berhasil mematahkan servisnya.
Servis buruk dari Barty membuatnya semakin tertinggal saat Osaka meraih delapan poin beruntun pada set ketiga untuk unggul 5-2 dan merebut kemenangannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019