Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang, mengunjungi Vincent Ananto yang dilaporkan meninggal dunia terdampak gempa yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya di Desa Passo, kecamatan Baguala,
"Saya meninjau korban di Passo dulu yang dilaporkan meninggal dunia," katanya, di Ambon, Kamis petang.
Belum ada kepastian penyebab korban yang siswa kelas 8 SMP Kalam Kudus Ambon itu sampai meninggal dunia.
Berkembang informasi korban tersebut tertimpa reruntuhan material gedung Ruko berlantai maupun lompat dari lantai II bangunan tersebut.
"Kami akan memastikan kematian korban sehingga tidak berkembang informasi simpang siur," tandas Kasrul.
Sebelumnya, gempa beruntun yang mengguncang Kota Ambon, Kamis siang menimbulkan kepanikan dan trauma masyarakat, sehingga sebagai besar memilih mengungsikan diri ke kawasan pegunungan di sekitar ibu kota provinsi Maluku itu.
Ribuan warga dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun berjalan kaki menuju kawasan tinggi guna menghindari kemungkinan terjadinya tsunami.
Serangkaian gempa beruntun tersebut dipicu gempa bermagnitudo 5,2 pada pukul 13.39.44 WIT dan berpusat di 3,57 Lintang Selatan (LS) dan dan 128,26 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km arah Timur Laut Kota Ambon, pada kedalaman 10 km.
Suasana kepanikan akibat diguncang gempa beruntun membuat warga tidak sabar dan saling berebutan untuk mencapai wilayah tinggi, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di hampir semua wilayah pusat Kota Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Saya meninjau korban di Passo dulu yang dilaporkan meninggal dunia," katanya, di Ambon, Kamis petang.
Belum ada kepastian penyebab korban yang siswa kelas 8 SMP Kalam Kudus Ambon itu sampai meninggal dunia.
Berkembang informasi korban tersebut tertimpa reruntuhan material gedung Ruko berlantai maupun lompat dari lantai II bangunan tersebut.
"Kami akan memastikan kematian korban sehingga tidak berkembang informasi simpang siur," tandas Kasrul.
Sebelumnya, gempa beruntun yang mengguncang Kota Ambon, Kamis siang menimbulkan kepanikan dan trauma masyarakat, sehingga sebagai besar memilih mengungsikan diri ke kawasan pegunungan di sekitar ibu kota provinsi Maluku itu.
Ribuan warga dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun berjalan kaki menuju kawasan tinggi guna menghindari kemungkinan terjadinya tsunami.
Serangkaian gempa beruntun tersebut dipicu gempa bermagnitudo 5,2 pada pukul 13.39.44 WIT dan berpusat di 3,57 Lintang Selatan (LS) dan dan 128,26 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km arah Timur Laut Kota Ambon, pada kedalaman 10 km.
Suasana kepanikan akibat diguncang gempa beruntun membuat warga tidak sabar dan saling berebutan untuk mencapai wilayah tinggi, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di hampir semua wilayah pusat Kota Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019