Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara berupaya untuk melobi maskapai Wings Air tetap beroperasi di rute Bandara Kuabang Kao - Manado belum membuahkan hasil.
Areal terminal Bandara Kuabang Kao (Abdul Fatah)
"Kami telah melobi manajemen Wings Air tertanggal 3 Oktober 2019 lalu hingga saat ini dan upaya telah bertahun-tahun lamanya sebagai akses penerbangan antar provinsi terbilang nihil karena tidak direspon," kata kata Sekretaris Daerah Halut Fredy Tjandua melalui siaran pers yang diterima Antara, Kamis.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya komunikasi dengan pihak maskapai. Bahkan hingga sampai pada orang nomor satu di Indonesia untuk meminta intervensi negara terhadap satu harga bahan bakar jenis avtur di Indonesia.

"Kami telah layangkan surat ke presiden, tembusan ke DPR-RI dan Kementerian Perhubungan pada tanggal 7 Oktober 2019 dan meminta agar satu harga BBM bisa disetujui sehingga selain di Halut, ada rute lain yang ditutup pihak maskapai bisa dibuka kembali," kata Sekda.

Fredy menambahkan, alasan penutupan dan hasil komunikasi dengan pihak maskapai yakni ada selisih harga avtur yang sangat besar sehingga pihak maskapai mengalami kerugian.

Sebab selisih avtur yang mahal tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang tidak maksimal dan alasan ini disampaikan pihak maskapai beberapa waktu lalu ketika pihak Kemenhub memfasilitasi pertemuan antara Pemda Halut dengan pihak maskapai.

"Penjelasan dari Wings Air yakni ada keluhan dari sisi operasional yang merugi, karena harga Avtur selisihnya sangat besar dan penumpang juga tidak maksimal untuk rute Kuabang-Manado begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Dari alasan selisih harga avtur yang tinggi, Pemda juga sudah melakukan upaya untuk melobi avtur di Pertamina Ternate, hanya saja, terkendala dengan distribusi BBM yang bertentangan dengan regulasi pengangkutan BBM yang tidak bisa menggunakan transportasi umum.

"Tidak bisa di angkut dari Pertamina Ternate ke Halut, sebab, harus melintasi lautan dan angkutan jenis tanki sebagai alat distribusi tidak bisa di gabungkan dengan kendaraan umum lainnya di dalam kapal Feri," ujarnya.

Selain itu, pihak pemda juga telah meminta kepala bandara Kuabang Ko untuk melobi maskapai lain seperti Garuda yang diketahui memiliki pesawat jenis ATR agar membuka rute penerbangan Kuabang-Manado dan sudah ada reapon positif dari maskapai Garuda.

"Sudah ada respon dan dalam waktu dekat, karena pihak maskapai akan turun melakukan survei dan kami akan menyiapkan data pendukung seperti jumlah penumpang yang tiba dan berangkat, selanjutnya diputuskan oleh pihak maskapai, tentunya keinginan kami agar ada pesawat jenis ATR dari maskapai lain yang melayani rute penerbangan ini," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019