Kepala Polda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa bersama para pejabat utama kepolisian daerah mendatangi beberapa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Ambon untuk mengajak para siswa menangkal hoaks seputar gempa dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu, Kapolda Maluku didampingi pejabat Humas mendatangi SMA Negeri 1 Ambon, Wakil Kepala Polda didampingi Kabid Propam ke SMA Xaverius, dan Inspektur Pengawas Daerah Polda Maluku didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus di SMA Negeri 2 Ambon untuk kegiatan kampanye itu.
Dalam kampanye pencegahan penyebaran hoaks dan penyuksesan pelantikan presiden tersebut, menurut dia, pejabat Kepolisian Daerah Maluku mendatangi 11 SMA di Kota Ambon.
"Dalam kunjungan tersebut, Kapolda mengajak siswa untuk tidak mudah percaya dengan berita bohong dan sama-sama menyukseskan pelantikan Presiden/Wapres RI yang akan berlangsung pada Minggu (20/10)," kata Mohamad Roem.
Peredaran hoaks, seperti berita bohong terkait gempa Ambon, ia menjelaskan, telah menimbulkan keresahan dan kepanikan warga Ambon yang tinggal di pesisir pantai sehingga mereka mengungsi ke perbukitan.
"Jangan mudah percaya berita hoaks dan ambil informasi yang dapat dipercaya dari BMKG. Harus disadari, gempa Ambon merupakan musibah namun kita harus kuat menghadapinya dan selalu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.
Sementara itu, berkenaan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu, pejabat kepolisian daerah mengajak kaum muda mensyukuri proses pemilihan umum yang telah berlangsung dengan lancar dan aman dan meminta mereka ikut menjaga demokrasi serta persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebagai bangsa Indonesia kita patut bangga dan wajib mengawal serta menjaga proses demokrasi sampai tuntas yaitu pelantikan presiden wakil presiden," kata Mohamad Roem.
Ia meminta para siswa SMA tidak mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang kontra-produktif dan bijaksana dalam menggunakan sosial media.
"Selalu berfikir positif dan selalu yakin persatuan dan kesatuan NKRI akan selalu terjaga, serta saling menghormati, menghargai hidup lebih baik dan damai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu, Kapolda Maluku didampingi pejabat Humas mendatangi SMA Negeri 1 Ambon, Wakil Kepala Polda didampingi Kabid Propam ke SMA Xaverius, dan Inspektur Pengawas Daerah Polda Maluku didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus di SMA Negeri 2 Ambon untuk kegiatan kampanye itu.
Dalam kampanye pencegahan penyebaran hoaks dan penyuksesan pelantikan presiden tersebut, menurut dia, pejabat Kepolisian Daerah Maluku mendatangi 11 SMA di Kota Ambon.
"Dalam kunjungan tersebut, Kapolda mengajak siswa untuk tidak mudah percaya dengan berita bohong dan sama-sama menyukseskan pelantikan Presiden/Wapres RI yang akan berlangsung pada Minggu (20/10)," kata Mohamad Roem.
Peredaran hoaks, seperti berita bohong terkait gempa Ambon, ia menjelaskan, telah menimbulkan keresahan dan kepanikan warga Ambon yang tinggal di pesisir pantai sehingga mereka mengungsi ke perbukitan.
"Jangan mudah percaya berita hoaks dan ambil informasi yang dapat dipercaya dari BMKG. Harus disadari, gempa Ambon merupakan musibah namun kita harus kuat menghadapinya dan selalu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.
Sementara itu, berkenaan dengan pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu, pejabat kepolisian daerah mengajak kaum muda mensyukuri proses pemilihan umum yang telah berlangsung dengan lancar dan aman dan meminta mereka ikut menjaga demokrasi serta persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebagai bangsa Indonesia kita patut bangga dan wajib mengawal serta menjaga proses demokrasi sampai tuntas yaitu pelantikan presiden wakil presiden," kata Mohamad Roem.
Ia meminta para siswa SMA tidak mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang kontra-produktif dan bijaksana dalam menggunakan sosial media.
"Selalu berfikir positif dan selalu yakin persatuan dan kesatuan NKRI akan selalu terjaga, serta saling menghormati, menghargai hidup lebih baik dan damai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019