Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengajak para guru untuk melakukan perubahan dimulai dari ruang kelas.
"Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama," ujar dia dalam pidato pada peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu, Nadiem berpesan kepada guru agar melakukan perubahan kecil di kelas, yang dimulai dari mengajak kelas berdiskusi bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, dan tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Ia menambahkan melalui perubahan kecil yang dilakukan dari guru, maka Indonesia akan bergerak maju.
Mendikbud Nadiem juga menyinggung pekerjaan guru, yang terbebani masalah administratif.
Ia mengatakan tugas guru termulia sekaligus yang tersulit, karena ditugaskan untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Guru, kata dia, ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu guru habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Nadiem menegaskan tidak membuat janji-janji, melainkan akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Tanah Air.
Peringatan Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Peringatan Hari Guru itu bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama," ujar dia dalam pidato pada peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan itu, Nadiem berpesan kepada guru agar melakukan perubahan kecil di kelas, yang dimulai dari mengajak kelas berdiskusi bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, dan tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Ia menambahkan melalui perubahan kecil yang dilakukan dari guru, maka Indonesia akan bergerak maju.
Mendikbud Nadiem juga menyinggung pekerjaan guru, yang terbebani masalah administratif.
Ia mengatakan tugas guru termulia sekaligus yang tersulit, karena ditugaskan untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Guru, kata dia, ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu guru habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Nadiem menegaskan tidak membuat janji-janji, melainkan akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Tanah Air.
Peringatan Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November. Peringatan Hari Guru itu bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019