DPRD Kota Ternate mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) setempat segera menutup bandar udara Sultan Babullah dan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate,selama 14 hari ke depan, menyusul adanya satu pasien positif terinfeksi wabah virus COVID-19.

Wakil Ketua I DPRD kota Ternate, Heni Sutan Muda di Ternate, Rabu, mengatakan, DPRD Kota Ternate tentunya akan menyatakan sikap dukungannya jika dilakukan penutupan Bandara sementara waktu selama 14 hari ke d0epan.

Sebab, Bandara Babullah Ternate tersebut adalah pintu masuk orang dari luar daerah atau warga Malut yang datang ke Kota Ternate.

Dia menyatakan, pihaknya berharap agar harus ada sikap ketegasan dengan menghentikan penerbangan pesawat dan kapal penumpang, tetapi untuk kapal angkut logistik pangan tetap diizinkan.

"Kami setuju lockdown tapi bukan lockdown total, akan tetapi semi lockdown dengan waktu 14 hari saja, tanpa mengganggu distribusi barang seperti, mengangkut bahan pangan, kesehatan dan lainnya," katanya.

Oleh karena itu, hal ini dilakukan agar mencegah virus tersebut masuk di Ternate, karena Malut belum ada alat pendeteksi virus Corona dan masih kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).

Apalagi, Gubernur Malut sudah tetapkan status Provinsi Malut siaga darurat, maka harus ditindaklanjut oleh bupati dan wali kota yang ada di Provinsi Malut.

"Kalau kabupaten Sula dan Pulau Morotai bupati sudah menetapkan status tanggap darurat dan telah diumumkan pagi tadi, serta langsung menutup pintu masuk bandara dan pelabuhan, jadi kabupaten/kota lain tinggal pimpinan daerahnya yang mau atau tidak," katanya.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut menyatakan, untuk Isolasi diri sendiri di Malut mencapai 1277 orang terbanyak Kota Tidore Kepulauan 317 orang dan Kota Ternate 279 orang.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut dr. Rosita Alkatiri mengakui, adanya peningkatan bagi isolasi diri sendiri karena kabupaten/kota mulai mengupdate data perkembangan di masing-masing daerahnya, sehingga terjadi penambahan isolasi diri sendiri.

Dia menjelaskan, untuk isolasi diri sendiri mencapai 1277 orang terbanyak Kota Tidore Kepulauan 317 orang, Kota Ternate 279 orang, disusul Kabupaten Pulau Morotai, 196 orang, Halmahera Timur 165 orang, Kepulauan Sula 123 orang, Halmahera Utara 84 orang, Halmahera Barat 73 orang, Halmahera Selatan 26 orang, Halmahera Tengah 14 orang dan Kabupaten Pulau Taliabu belum mengoleksi isolasi diri sendiri.

Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 44 orang terbanyak di Kota Ternate 23 orang, Kepulauan Sula 8 orang, Tidore Kepulauan 6 orang dan Halmahera Selatan 1 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lima orang, empat diantaranya dari Kota Ternate sebanyak 4 orang dan 1 dari Halmahera Barat dan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 berjumlah 1 orang.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020