Ambon (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku menutup operasi SAR setelah tujuh hari dilakukan pencarian terhadap Amrin Tuhuteru, seorang nelayan yang dilaporkan hilang kontak di sekitar Perairan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Kepala Kantor Basarnas Ambon Muhammad Arif Anwar di Ambon, Jumat, menjelaskan, penutupan operasi SAR dilakukan setelah evaluasi serta mendapat persetujuan pihak keluarga.
Menurut dia, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban sehingga operasi SAR pada hari ke tujuh sudah ditutup sejak Kamis, (1/2) 2024.
Korban yang merupakan warga Desa Kataloka, Kecamatan Gorom Kabupaten SBT ini dilaporkan melaut sendirian menggunakan sebuah longboat warna biru dongker pada Rabu, (21/1) 2024 sekitar pukul 03:00 WIT.
Namun dua hari kemudian baru dilaporkan resmi ke Unit Siaga SAR Kabupaten SBT setelah warga melakukan upaya pencarian namun tidak membuahkan hasil.
Kemudian tim SAR gabungan dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian selama tujuh hari tetapi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban, meski pun upaya pencarian dilakukan sejauh kurang lebih 40 Nm arah timur dan selatan dari lokasi kejadian.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Unit Siaga SAR SBT, Polairud Polda Maluku, dan BPBD Kabupaten SBT serta dibantu masyarakat dalam melakukan operasi SAR menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Kecelakaan laut di wilayah Maluku sejak akhir Januari 2024 telah merenggut tiga korban, satu di antaranya di Kota Ambon berhasil ditemukan sementara dua lainnya dari Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur tidak ditemukan keberadaan mereka.