Ternate (ANTARA) - Kantor Basarnas Ternate, Maluku Utara, menutup operasi pencarian terhadap seorang nelayan asal Bitung, Sulawesi Utara, yang dilaporkan hilang di perairan Pelabuhan Panamboang, Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan.
"Setelah tujuh hari melakukan pencarian, korban diketahui bernama Fikky Habbel (22 tahun) yang diduga terjatuh dari perahu saat memancing ikan tuna, akhirnya ditutup," kata Kepala Pos Unit Siaga SAR Halmahera Selatan Husen Abubakar di Ternate, Senin.
Dia menjelaskan pencarian dilakukan sejak laporan diterima pada 22 September 2025. Korban diketahui keluar memancing dari kapal induk ikan tuna dengan menggunakan perahu kecil jenis pakora pada pukul 05.00 WIT.
Namun hingga pukul 09.00 WIT korban tidak kunjung kembali. Rekan-rekannya hanya menemukan perahu milik korban tanpa keberadaan dirinya, diduga kuat korban terjatuh ke laut.
"Rekan korban sempat melakukan pencarian secara mandiri, namun hasilnya nihil. Selanjutnya nakhoda kapal melaporkan kejadian ini kepada Basarnas untuk ditindaklanjuti dengan operasi SAR," ujar Husen.
Operasi SAR dimulai sehari setelah laporan diterima, dengan melibatkan sejumlah unsur gabungan, antara lain Tim Rescue Unit Siaga SAR Halmahera Selatan, Pos AL Bacan, Polairud Bacan, BPBD Halsel, masyarakat, serta pihak keluarga korban.
Tim SAR gabungan membagi personel ke dalam dua Search and Rescue Unit (SRU). Penyisiran dilakukan di sekitar lokasi dugaan jatuhnya korban hingga pesisir pulau terdekat. Setiap pagi tim melakukan briefing, kemudian turun ke lapangan sejak pukul 07.30 WIT, dan kembali ke posko pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIT untuk evaluasi.
Namun hingga hari ketujuh pada 28 September 2025 keberadaan korban belum juga ditemukan. Dengan mempertimbangkan prosedur operasi standar (SOP), Basarnas akhirnya memutuskan untuk menutup operasi pencarian.
"Selama tujuh hari penuh kami sudah melaksanakan operasi sesuai SOP, namun korban belum berhasil ditemukan, dengan demikian operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," Husen.
Meski operasi resmi ditutup, pihaknya mengimbau kapal-kapal nelayan maupun kapal lainnya yang melintas di perairan Halmahera Selatan agar tetap waspada. Jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban, kata dia, diharapkan segera memberikan pertolongan pertama dan melaporkan kepada Basarnas maupun instansi terkait terdekat.
"Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi sudah dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan dedikasi selama pencarian berlangsung," ucap Husen.
Dengan berakhirnya operasi ini, lanjut dia, keluarga korban diharapkan tetap tabah menerima kenyataan. Basarnas juga menyatakan tetap membuka jalur komunikasi apabila ada laporan atau temuan baru yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
