Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut), menutup operasi pencarian terhadap dua nelayan asal Desa Loleo, Kabupaten Pulau Morotai, yang dinyatakan hilang sejak 5 September 2023.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman dihubungi, Senin, menjelaskan penutupan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) terhadap dua nelayan tersebut karena pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari sejak laporan korban hilang diterima pada 5 September 2023.
Kedua nelayan yang dinyatakan hilang itu bernama Sukri Soleman (41 tahun) dan Yusup Abdurahman (45 tahun). Kedua korban melaut di perairan Pulau Morotai long boat fiber sepanjang 12 meter berwarna merah.
Fathur Rahman menyebut upaya pencarian sudah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan secara maksimal dengan mengerahkan alat maupun personel, namun korban belum dapat ditemukan.
Tim SAR Gabungan juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban dengan hasil bahwa Operasi SAR sudah dilaksanakan selama 7 hari namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Fathur menambahkan Operasi SAR akan dibuka kembali apabila ada yang melihat maupun menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Informasi hilangnya dua korban ini pun telah disampaikan kepada pihak terkait maupun kapal-kapal yang melintas di area tersebut, agar segera melaporkan ke Basarnas apabila menemukan korban .
Sebelumnya pada 3 September 2023 pukul 03.30 WIT korban berangkat melaut ke arah rumpon menggunakan long boat dengan dua buah mesin 15 PK, namun hingga saat laporan ini diterima korban belum kembali dan belum diketahui keberadaan.
Menurut keterangan rekan nelayan, mereka tidak melihat keberadaan korban di sekitar rumpon di tempat korban biasa mencari ikan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 7 hari tak ditemukan, operasi SAR 2 nelayan hilang di Morotai disetop
Basarnas tutup operasi pencarian dua nelayan hilang di Morotai Maluku Utara
Senin, 11 September 2023 20:20 WIB