Jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di provinsi Maluku terus meningkat dan telah menyebar di 10 dari 11 kabupaten/kota di daerah ini.

"Hanya tinggal kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste saja yang belum ditemukan kasus ODP maupun PDP," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Meikyal Pontoh di Ambon, Jumat.

Jumlah PDP di Maluku bertambah menjadi enam orang dari sebelumnya empat orang, di mana dua kasus baru berasal dari kabupaten Kepulauan Aru.

"Petugas dari tim Gugus Tugas telah diberangkatkan ke Dobo, ibu kota kabupaten kepulauan Aru, Jumat (27/3) pagi untuk mengambil spesimen dua PDP dan selanjutnya dikirim ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta," katanya.

Dua orang dengan status PDP tersebut untuk saat ini diisolasi di RSUD Dobo dan diawasi ketat oleh petugas medis, sambil menunggu hasil uji spesimennya.

Sedangkan empat orang PDP lainnya yakni tiga dari Kota Ambon dan satu dari Maluku Tengah, saat ini tengah menjalani isolasi di RSUD dr. Haulussy, Kudamati Ambon.

Dia mengatakan, jumlah kasus ODP di Maluku saat ini mencapai 104 orang di mana terbanyak di kabupaten Kepulauan tanimbar (KKT) yakni 26 orang, diikuti Kota Ambon 23 orang, Pulau Buru 17 orang dan Seram Bagian barat (SBB) sebanyak 16 orang.

Selain itu, Kepulauan Aru tujuh orang, Maluku Tengah enam orang, Tual empat orang, Maluku Tenggara dan Buru Selatan masing-masing dua orang serta Seram Bagian Timur (SBT) satu orang.

Sedangkan satu orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus COVID 19 yakni warga asal Bekasi, Jawa Barat, di mana kondisi kesehatannya saat ini dilaporkan semakin membaik.

Meikyal yang juga Kepala Dinas Kesehatan provinsi Maluku menambahkan sampai saat ini pihaknya telah mengirimkan 54 spesimen ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta, termasuk 46 spesimen yang berasal dari orang terdekat dengan penderita kasus 01.

Dia menandaskan, saat ini pihaknya bersama berbagai komponen semakin gencar menyosialisasikan pembatasan sosial atau social distancing untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di berbagai daerah di Maluku.

"Hindari wilayah ramai dan tempat berkumpul massa dan lakukan physical distancing (menjaga jarak fisik) sangatlah baik dan bermanfaat untuk menghindarkan diri dari penularan virus yang telah menjadi pandemi global ini," demikian Meikyal Pontoh.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020