Sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 yang dilakukan saat kapal tiba di pelabuhan, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PT PELNI (Persero) bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Ambon melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan rapid test terhadap anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo saat tiba pada Jumat (17/4) sore. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di atas kapal dengan pengawasan yang ketat.

Siaran pers PT Pelni yang diterima Antara di Ambon, Sabtu menyatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap 10 orang petugas kapal, ditemukan dua orang yang hasil rapid testnya reaktif.

"Saat ini kedua petugas kapal tersebut telah diturunkan dari kapal dan dibawa menuju tempat isolasi yang disiapkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku. Kami tentu akan terus memantau perkembangan kesehatan para petugas kapal dan terhadap dua ABK tentunya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab," kata Yahya Kuncoro selaku Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero).

Ia mengatakan, sesuai dengan prosedur, KKP bersama dengan PELNI kemudian melakukan penyemprotan pada seluruh bagian kapal dengan cairan disinfektan. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19 di atas kapal.

"Sebelumnya, guna menjaga keamanan dan kebersihan armada kapal, seluruh petugas juga telah melakukan pembersihan kapal secara rutin dan mandiri dengan cairan disinfektan," katanya.

KM Dobonsolo diketahui berangkat dari Pelabuhan di Baubau sebelum tiba di pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Kapal berkapasitas 2000 pax tersebut memiliki rute pelayaran Tanjung. Priok - Surabaya - Makassar - Baubau - Ambon - Sorong - Serui - Jayapura - Serui - Sorong - Ambon - Baubau - Makassar - Surabya - Tanjung Priok.

Menurut Yahya, perusahaan secara aktif melakukan peningkatan pengawasan terhadap kesehatan seluruh petugas kapal. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait penanganan COVID-19.

Manajemen PELNI juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK.

"Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi publik, seluruh petugas kapal memiliki resiko yang tinggi karena setiap hari bertemu dan melakukan interaksi dengan banyak orang. Kami juga telah memberikan himbauan dan menginstruksikan kepada seluruh petugas kapal terkait pentingnya menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh selama masa pandemi COVID-19," katanya.

Yahya menjelaskan, manajemen PELNI akan memberikan batasan ruang gerak bagi para penumpang.

"Demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisir interaksi antara petugas dengan penumpang, maka manajemen akan menerapkan kebijakan agar penumpang hanya diberikan akses pada dek tertentu saja," katanya.

Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran COVID-19, manajemen juga mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan berpergian dengan Kapal PELNI untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fayankes) setempat.

Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, sejalan dengan kebijakan pemerintah, mulai 12 April 2020 PELNI mewajibkan seluruh penumpang untuk menggunakan masker selama berada di atas kapal. Selain itu, PELNI secara konsisten menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal.

Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh 1 - 2 meter baik itu pada nomor bed maupun saat mengantri makan.

Begitu pula dengan hand sanitizer yang telah disediakan pada setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, pemberian masker bagi penumpang yang sakit ditengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.

Berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut perihal Optimalisasi Operasi Kapal PSO Penumpang dan Perintis di Masa Karantina Wilayah Akibat Covid-19, Manajemen juga telah mengambil keputusan untuk menjual tiket maksimal 50% dari kapasitas seat terpasang untuk masing-masing kapal dan efektif sejak 4 April 2020. Hal tersebut dilakukan agar physical distancing bagi penumpang dapat terlaksana selama perjalanan.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020