Dinas Kelautan  dan Perikanan (KP) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), akan melakukan pelatihan bakso ikan bagi pelaku usaha dan ibu rumah tangga di Ternate agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas  Kelautan dan Perikanan Kota Ternate Mulyati Munaf di Ternate, Senin menjelaskan,  hasil ikan di Kota Ternate cukup banyak dan selama ini hanya diolah menjadi abon ikan dan ikan asap saja. Selain itu, kata dia, ikan yang masuk di pasaran begitu banyak dan kadang tidak laris sehingga pedagang membuangnya. Oleh karena itu, kata dia, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mencoba untuk melatih ibu rumah tangga dengan cara membuat bakso ikan. Dengan pelatihan itu, katanya, diharapkan mereka dapat mengelola bakso ikan untuk dikonsumsi rumah tangga maupun dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Ia menjelaskan, daging ikan yang cocok dibuat bakso adalah ikan dasar. Sebab, daging ikan dasar putih bersih, sehingga bakso ikan yang dibuat dengan kemasan yang bagus akan meningkatkan usaha tersebut di Kota Ternate. Pelatihan yang akan segera dilaksanakan diharapkan mengubah peningkatan usaha masyarakat, serta meningkatkan gizi masyarakat. Sebab, bakso ikan memiliki kandungan gizi tinggi, katanya. "Pekan ini, kita akan melatih ibu rumah tangga khususnya mereka yang menjual ikan fufu di pasar dan pengusaha abon ikan," katanya menambahkan. Pelatihan akan dilakukan selama dua hari, dipusatkan di Dufa-Dufa Ternate. Disinggung soal pelaksanaan pengawasan, pihaknya juga melakukan tindakan terhadap pencurian ikan, baik yang dilakukan nelayan Ternate maupun nelayan dari luar daerah. Diakuinya bahwa pada tahun 2010 terdapat dua kapal motor ikan yang melakukan pemboman ikan di Kabupaten Halmahera Selatan dengan menggunakan bahan peledak beracun. Nelayan tersebut berasal dari Kota Ternate yang bertempat tinggal di Salero. "Pengawasan bertujuan untuk menjaga keamanan laut dan kita upayakan semua pihak punya rasa memiliki, sehingga jika terdapat pelanggaran di laut, mereka bisa melaporkan kepada kami dan memberikan informasi tentang pelanggaran yang ditemui," demikian Mulyati Munaf.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010