Penasehat Hukum (PH) Anak Buah Kapal (ABK) Harver 352, asal Kelurahan Takome Ternate, Riki Rivaldi dikabarkan meninggal dunia di Pantai Gading Afrika Barat pada Minggu (17/5).
"Riki Rivaldi Idris merupakan ABK di kapal ikan berbendera China yakni kapal Harver 352 yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah Afrika Barat ," kata Keluarga almarhum melalui Penasehat Hukum (PH), Rido Fachry di Ternate, Senin.
Menurut dia, dari informasi yang diterima, almarhum diketahui meninggal di laut saat kapal menuju ke pelabuhan Pantai Gading untuk pembongkaran ikan.
Ridho mengemukakan, pihaknya masih mencari data atau bukti sebab meninggalnya almarhum.
"Kita masih mencari data atau bukti bahwasanya almarhum meninggal karena apa. Dari informasi yang diterima dari pihak keluarga terkait dengan informasi meninggal tersebut, maka saya langsung melakukan komunikasi dengan pihak perusahan perekrutan yang ada di Tegal, Indonesia dan pihak perusahan membenarkan bahwa memang ada satu ABK asal Ternate yang meninggal dunia," ujarnya.
Sehingga, untuk proses lanjutan, pihaknya akan melakukan koordinasi dan atau mengajukan laporan pengaduan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Tenaga Kerja, Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Kmenterian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Balai Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Saya juga akan berkoordinasi langsung dengan pihak Kedutaan Besar RI Dakar Senegal sebab wilayah hukumnya sampai pada Pantai Gading, karena insiden ini mirip dengan insiden kasus meninggal Rian Bahri warga Rua di Abidjan Pantai Gading Afrika Barat," katanya.
Menurutnya, informasi yang diterima dari Ridwan Airin salah satu ABK asal Rua Ternate Kecamatan Ternate Pulau yang kebetulan satu kapal dengan almarhum melalui vidio call mengatakan bahwa Riki memang mengalami kesakitan dan sempat muntah.
"Saat itu, kondisi almarhum lemah, kaki bengkak sehingga dibawa ke kamar dan selanjutnya almarhum meninggal dunia," ujarnya mengutip penjelasan Ruidwan.
Bahkan sebelum meninggal kata Rido, almarhum sempat menanyakan kepada Ridwan kapan kapal akan bersandar.
Selain masih mencari tahu sebab akibat meninggalnya almarhum, pihaknya juga perlu memiliki kontak kerja almarhum di perusahan yang diurus oleh Warsito yang ada kaitan dengan PT. Delta Samudra Berjaya dan PT Lakemba.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Riki Rivaldi Idris merupakan ABK di kapal ikan berbendera China yakni kapal Harver 352 yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah Afrika Barat ," kata Keluarga almarhum melalui Penasehat Hukum (PH), Rido Fachry di Ternate, Senin.
Menurut dia, dari informasi yang diterima, almarhum diketahui meninggal di laut saat kapal menuju ke pelabuhan Pantai Gading untuk pembongkaran ikan.
Ridho mengemukakan, pihaknya masih mencari data atau bukti sebab meninggalnya almarhum.
"Kita masih mencari data atau bukti bahwasanya almarhum meninggal karena apa. Dari informasi yang diterima dari pihak keluarga terkait dengan informasi meninggal tersebut, maka saya langsung melakukan komunikasi dengan pihak perusahan perekrutan yang ada di Tegal, Indonesia dan pihak perusahan membenarkan bahwa memang ada satu ABK asal Ternate yang meninggal dunia," ujarnya.
Sehingga, untuk proses lanjutan, pihaknya akan melakukan koordinasi dan atau mengajukan laporan pengaduan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Tenaga Kerja, Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Kmenterian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Balai Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Saya juga akan berkoordinasi langsung dengan pihak Kedutaan Besar RI Dakar Senegal sebab wilayah hukumnya sampai pada Pantai Gading, karena insiden ini mirip dengan insiden kasus meninggal Rian Bahri warga Rua di Abidjan Pantai Gading Afrika Barat," katanya.
Menurutnya, informasi yang diterima dari Ridwan Airin salah satu ABK asal Rua Ternate Kecamatan Ternate Pulau yang kebetulan satu kapal dengan almarhum melalui vidio call mengatakan bahwa Riki memang mengalami kesakitan dan sempat muntah.
"Saat itu, kondisi almarhum lemah, kaki bengkak sehingga dibawa ke kamar dan selanjutnya almarhum meninggal dunia," ujarnya mengutip penjelasan Ruidwan.
Bahkan sebelum meninggal kata Rido, almarhum sempat menanyakan kepada Ridwan kapan kapal akan bersandar.
Selain masih mencari tahu sebab akibat meninggalnya almarhum, pihaknya juga perlu memiliki kontak kerja almarhum di perusahan yang diurus oleh Warsito yang ada kaitan dengan PT. Delta Samudra Berjaya dan PT Lakemba.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020