Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Kamis,  meresmikan 10 pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 555 Mega Watt (MW) di Regional Sumatera-Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meresmikan 10 pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 555 Megawatt (MW) di Regional Sumatera-Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.

Dari 10 pembangkit listrik yang diresmikan tiga diantaranya di provinsi Maluku yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Langgur berkapasitas 20 MW; PLTMG Seram berkapasitas 20 MW dan PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW.

10 pembangkit listrik dengan total kapasitas sebesar 555 MW, lima proyek jaringan transmisi dan empat gardu induk, diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif secara daring.

Sepuluh proyek pembangkit yang diresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Muara Laboh berkapasitas 80 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang kapasitas 300 MW (total 500 MW, 200 MW dalam proses konstruksi), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Langgur berkapasitas 20 MW; PLTMG Seram berkapasitas 20 MW; PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW.

Selain itu PLTMG Biak berkapasitas 15 MW; PLTMG Biak 2- NCB PT Indonesia Power berkapasitas 10 MW; PLTMG Jayapura Peaker berkapasitas 40 MW dan PLTMG Merauke (20 MW).

"Beroperasinya 10 infrastruktur kelistrikan tersebut, merupakan wujud komitmen pemerintah bersama PLN dalam mendukung pelayanan dasar masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," kata Menteri ESDM.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menyatakan, sejumlah proyek yang diresmikan merupakan bagian dari proyek 35.000 MW.

PLN terus berkomitmen untuk dapat memenuhi hak dasar masyarakat, yaitu mendapatkan akses listrik.

Total biaya investasi yang digunakan untuk membangun 10 pembangkit ini mencapai Rp 15 Triliun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.038 orang.

"Kami berharap infrastruktur ini dapat mendukung investasi dan industri tanah air, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan di sektor industri," kata Zulkifli.

Sementara itu proyek transmisi, PLN telah menyelesaikan proyek transmisi Tol Listrik 275 kV Sumatera atau Jaringan Interkoneksi 275 beserta GITET terkait yang terbentang dari Lahat, Sumatera Selatan sampai dengan GITET Pangkalan Susu, Sumatera Utara dengan total panjang jaringan 2.834 kms. 

Tol Listrik 275 kV Sumatera meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat mengalirkan pasokan daya sebesar 350 MW dan menurunkan biaya pokok produksi sistem Sumatera Bagian Utara sebesar 60 Rp/kWh dengan potensi penghematan mencapai Rp47,2 Milyar per Bulan.

PLN juga telah menyelesaikan pembangunan Tol Listrik 150 kV Sulawesi atau jaringan Interkoneksi Sistem Kelistrikan Sulawesi dari Sulawesi Selatan sampai dengan Sulawesi Utara dengan total panjang jaringan 797 kms. 

Dengan beroperasinya tol listrik ini meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat menyalurkan daya hingga 400 MW dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tenggara, serta menurunkan biaya pokok sebesar 170 Rp/kWh dengan potensi penghematan sebesar Rp79 Milyar per bulan.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020