Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan berbagai kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama seminggu ke depan.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Ternate, Viance Adjie Dwi di Ternate, Sabtu, mengatakan kondisi cuaca secara umum di Malut masih berpotensi hujan dari intensitas ringan hingga lebat di seluruh daerah di provinsi ini.

Wilayah-wilayah yang paling berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat adalah sebagian besar Pulau Halmahera, Kota Ternate, Tidore Kepulauan hingga Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu.

Hujan dengan intensitas lebat itu bisa terjadi mulai sore hingga malam hari, karena faktor lokal, seperti pembentukan awan di wilayah ekuator Malut.

Faktor lokal yang dimaksud Viance adalah topografi wilayah, baik itu wilayah yang memiliki banyak pegunungan atau dataran luas punya pengaruh kepada pembentukan awan sehingga dengan kondisi ini, maka warga yang mendiami berbagai lokasi rawan longsor atau di dekat sungai untuk waspada.

Sepekan lalu, ruas Jalan Trans Weda-Lelilef, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), sempat tertutup longsoran tanah akibat hujan deras, namun segera teratasi dan jalan kembali normal, sehingga aktivitas lalu lintas kembali normal.

Tanah longsor yang menutupi jalan raya saat ini telah atasi, sehingga arus lalu lintas yang menuju Weda-Lelilef dan sebaliknya sudah dapat dilalui karena adanya alat berat yang digunakan untuk membuka akses jalan tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Kamal Abd Fatah dihubungi terpisah menyatakan curah hujan yang tinggi mengguyur Kabupaten Halteng menyebabkan longsor di Desa Sidanga, Kecamatan Weda tepatnya di Jalan Trans Weda-Lelilef pekan lalu.

Oleh karena itu personel BPBD Halmahera Tengah yang terjun di lokasi masih mendata berapa rumah yang mengalami kebanjiran serta kerugian akibat banjir.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020