Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, kinerja ekonomi Maluku secara kumulatif sampai dengan kuartal kedua tahun 2020 masih bertumbuh positif pada angka 1,52 persen.

"Ekonomi Maluku memang mengalami pertumbuhan yang cukup baik sebesar 1,52 persen dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami minus 5,32 persen," kata Gubernur Murad di Ambon, Kamis.

Dia mengatakan, harus diakui untuk perkembangan situasi ke depan masih sulit untuk diprediksi, sehingga semua pihak harus bekerja secara tegas, jujur, bersih dan melayani.

Gubernur juga mengakui angka pengangguran dan tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku per Maret 2020 mengalami penurunan.

"Ini bukti dari kerja keras kita bersama sehingga saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan dan anggota DPRD provinsi, Forkopimda, para bupati dan wali kota," tandasnya.

Sementara Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury mengatakan, di usia 75 tahun provinsi ini masih banyak problematika pembangunan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan secara nasional semakin kompleks.

Masyarakat Maluku sudah cukup lama berada pada situasi dan kondisi yang tertinggal, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Berbagai persoalan yang dihadapi Pemprov Maluku diantaranya masalah kemiskinan, rendahnya mutu pendidikan dan pelayanan dasar yang masih jauh di bawah standar nasional.

Ratusan ribu kepala keluarga yang masih tinggal di rumah tidak layak huni, serta terdegradasinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, membuat masyarakat Maluku terus tertinggal.

"Kalau tidak segera berbenah diri menyongsong masa depan maka anak-anak cucu kita tidak akan maju dan berkembang seperti daerah lainnya," tegas Wattimury.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020