Ambon (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku membuka layanan kunjungan mini museum Nano Museum Maluku di Kantor BPK Wilayah XX di Kota Ambon.
“Di nano Museum Maluku pengunjung bisa belajar dan mendapatkan informasi seputar kebudayaan yang ada di Provinsi Maluku,“ kata Kepala BPK Wilayah XX Maluku Dody Wiranto di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan Nano Museum Maluku menyediakan buku-buku kebudayaan garapan BPK Wilayah XX.
Terdapat rak artefak-artefak yang ditemukan saat kegiatan pelindungan yang dilakukan BPK Wilayah XX.
Selain itu, disiapkan layar informasi terkait dengan cagar budaya dan persebaran, warisan budaya tak benda (WBTB), perpustakaan dan agenda BPK Wilayah XX.
Selain itu, disiapkan layar kanal Indonesiana TV dan layar film-film produksi BPK Wilayah XX
“Tidak hanya layar informasi, Nano Museum Maluku juga pamerkan replika Perahu Belang yaitu perahu tradisional Maluku yang memiliki corak belang-belang pada bagian eksterior, dan nani sagu yakni nani sagu adalah proses mengeluarkan isi batang pohon sagu." katanya.
Dody menyatakan sebenarnya masih prototipe atau rancangan awal sebuah museum, karena pihaknya masih mengumpulkan artefak etnografi.
“Sedangkan untuk artefak arkeologis kami akan lengkapi labelnya, pengunjung dapat datang melihat nano museum ini di Kantor BPK Wilayah XX, JI Ir M Putuhena, Rumahtiga, Baguala, Teluk Ambon,” ujarnya.
Program lain BPK Wilayah XX bersama Museum dan Cagar Budaya Borobudur (MCB) melakukan persiapan konservasi cagar budaya Benteng Belgica di Banda Neira, Provinsi Maluku tahun 2025.
Setelah melaksanakan pemugaran pada Benteng Duurstede di Saparua, Maluku Tengah dilakukan upaya pelindungan pada objek lain yakni Benteng Belgica di Banda Neira yang merupakan cagar budaya nasional.
Sebanyak tiga lokasi cagar budaya yang dilakukan pemugaran dan pemeliharaan benteng pada 2024, yakni cagar budaya berstatus nasional, sesuai perintah undang-undang dan kewenangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, melalui kewenangan Unit Pelaksana Teknis BPK Wilayah XX Maluku.
Pemeliharaan cagar budaya dilakukan di Benteng Amsterdam Desa Hila dan Benteng Belgica di Banda, Kecamatan Maluku Tengah.