Ambon (ANTARA) - Sebanyak 40 pejabat administrator lingkup Pemerintah Provinsi Maluku melakukan praktik kepemimpinan lapangan di desa wisata Kabupaten Buru sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan desa, partisipasi masyarakat, pembangunan desa, maupun pengelolaan wisata desa.
“Pejabat administrator adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dengan baik dan efisien dapat tercapai sesuai SOP serta terselenggaranya peningkatan kinerja secara berkesinambungan melalui pelatihan kepemimpinan,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Rabu.
Oleh sebab itu studi lapangan ini bertujuan untuk menilai pelaksanaan aktualisasi kepemimpinan kinerja dengan mengidentifikasi permasalahan pelayanan organisasi untuk merumuskan dan merekomendasikan solusi kreatif, advokasi, dan alternatif pada unit kerja.
Sementara itu Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Buru, Arman Buton yang menerima para pejabat administrator itu mengatakan, pengalaman belajar dalam program Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) ini didesain untuk membekali peserta dengan kemampuan menerapkan kapasitas kepemimpinan berkinerja tinggi dalam mengelola pelaksanaan kegiatan administrasi pembangunan melalui pengalaman best practice dan aplikasinya dalam aksi perubahan untuk peningkatan kinerja organisasi.
"Pada kesempatan ini pula, saya mengingatkan kepada peserta pelatihan agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh tertib dan disiplin serta lebih mengutamakan hasil dan manfaat bukan sekedar memenuhi syarat administrasi untuk dinyatakan lulus," paparnya.
Buton berharap kegiatan ini dapat memberikan pemecahan masalah serta menumbuhkan kepekaan dan kepedulian peserta terhadap kondisi sosial dan ekonomi melalui strategi pengembangan potensi yang cocok bagi peningkatan kualitas di bidang tertentu sesuai kebutuhan nyata di daerah serta memberikan dampak positif bagi Pemerintah Kabupaten Buru.
Salah satu peserta PKA, Rufaidah sebagai Ketua Kelompok Stula Desa wisata Jikumerasa menyampaikan bahwa kegiatan Stula ini sangat penting dalam mengasah analisa pemecahan masalah, di mana sebagai pejabat administrator harus mampu melakukan identifikasi dan analisis masalah yang terjadi agar menemukan solusi serta rekomendasi untuk perbaikan ke depan, di samping itu menjadi pengalaman dalam menunjang pelaksanaan tugas kami juga.
"Penting untuk bisa menganalisa persoalan yang dihadapi baik dari sisi tata kelola pemerintahan desa, partisipasi masyarakat, pembangunan desa maupun pengelolaan wisata desa," ujarnya.
Rufaidah mengharapkan adanya dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai komponen di Desa Jikumerasa dalam memberikan informasi maupun data sehingga hasilnya juga maksimal.