Ambon (ANTARA) - Komunitas literasi Rumah Dongeng Damai menggandeng berbagai pihak membuka donasi untuk memberikan psikososial bagi anak-anak penyintas konflik anntarwarga di Masihulan Maluku.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari perwakilan masyarakat Masihulan Maluku Tengah hingga komunitas lainnya,” kata Koordinator kegiatan Eklin Amtor de Ffretes saat dihubungi dari Ambon, Kamis.
Adapun komunitas atau organisasi yang tergabung dalam gerakan ini adalah Maluku Peduli, Hima MPK UKI, Prodi PAK UKI, GMKI Komisariat FKIP, GMBK.
“Kita sama-sama sudah dengar kabar basudara di Masihulan. Tidak bisa dipungkiri kalau pascakonflik ini kelompok rentan, terutama anak-anak pasti mendapatkan trauma,” katanya.
Menurutnya hal ini penting lantaran setiap konflik yang terjadi tentunya menyisakan luka. Entah luka secara psikis maupun luka secara fisik. Luka yang mudah disembuhkan, hingga luka yang akan dibawa bertahun-tahun.
Melalui gerakan yang dinamai Dongeng Damai untuk anak-anak penyintas konflik di Masihulan ini pihaknya pun membuka donasi bagi siapa saja yang ingin mengulurkan tangan dan membantu dalam bentuk, mainan dan uang tunai.
“Donasi bisa disalurkan lewat rekening yang tercantum di flyer yang telah kami bagikan,” ujar dia.
Nantinya psikososial dan penyaluran bantuan akan diserahkan bertepatan dengan hari anak sedunia pada 1 Juni 2025.
Berkaitan dengan hal itu sebelumnya telah terjadi konflik sosial antarwarga yang melibatkan tiga desa di Maluku Tengah yakni Desa Sawai, Desa Masihulan, dan Desa Rumah Olat.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan bentrokan warga yang terjadi di Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah akan diselesaikan secara adil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin penegakan hukum guna mempersatukan masyarakat.
“Pemerintah akan menangani permasalahan ini secara adil dan saya minta masyarakat tidak terprovokasi dari pihak manapun,” kata Hendrik.
Ia melanjutkan, bentrokan antarwarga yang terjadi di Desa Sawai, Rumaolat dan Masihulan hendaknya menjadi penyesalan agar tidak terulang kembali pada daerah manapun di Maluku.
“Mari kita percayakan aparat keamanan TNI Polri untuk mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memulihkan situasi Kamtibmas di daerah ini,” tuturnya.