Ternate (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Laos meminta agar kebijakan sektor perikanan dan pertanian untuk disinkronkan dengan 10 kabupaten/kota melalui program lima tahun ke depan untuk pengembangan kawasan ekonomi yang terukur hasilnya.
"Begitu juga dengan perikanan, ada beberapa daerah memiliki sentra perikanan sudah terbangun tahun ini, akan ada perbaikan, jadi dibuat master plan bagaimana pasnya membangun pabrik esnya, ini harus didukung, sehingga sektor dapat mewujudkan perekonomian masyarakat yang tepat sasaran," kata gubernur usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2026 Provinsi Maluku Utara (Musrenbang RKPD) tahun 2026 di Ternate, Kamis.
Gubernur mengharapkan, ke depan Pemprov Malut akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi bersama 10 kabupaten/kota untuk sinkronkan program karena tujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Malut, terutama melalui sektor perikanan.
Seperti diketahui, data Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Malut tercatat sebanyak 971 ton ikan non hidup dilalulintaskan keluar Malut sejak tahun 2023 hingga 2024.
Sedangkan untuk komoditas ikan hidup meningkat 21,12 persen berjumlah 49.950 ekor dan pada 2022 hanya 36.285 ekor dengan nilai ekspor komoditas ikan pada 2024 mencapai Rp133 miliar meningkat sebesar 75,38 persen jika dibandingkan 2023 hanya Rp76 miliar.
Menurut dia, untuk program Koperasi Merah Putih, di Malut ada koperasi jumlahnya 1.300 melebihi jumlah desa di Malut 1.200 desa, namun tidak semuanya masih beroperasi.
Oleh karena itu, Gubernur meminta kepada Kadis Koperasi dan UKM untuk melakukan uji coba 10 saja satu kabupaten satu diubah menjadi Koperasi Merah Putih dari koperasi yang sudah ada.
Selain itu, Gubernur juga menyinggung tentang hutang Pemprov, serta dana bagi hasil agar jika dibayar programnya dipakai untuk mendukung Astacita yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur.
"Dokumen Musrenbang ini menghasilkan dokumen yang ditandatangani tetapi tanpa sinergitas, tanpa komunikasi yang baik, tanpa kerja sama yang baik, dokumen itu hanya dokumen," ujar Sherly.