Kehidupan pasar di kabupaten Maluku (MBT) belakangan ini tidak lagi menggunakan uang logam Rp100 dan Rp500 sehingga recehan tersebut seperti menghilang dari peredaran. "Mungkin saja di pasar-pasar daerah itu tidak ada lagi produk seharga Rp100  dan Rp500. Akibatnya, masyarakat daerah itu menganggap uang logam tidak berlaku lagi," kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Cabang Ambon, Achmad Bunyamin, di Ambon, Kamis. Menurut dia, anggapan itu bisa jadi muncul karena penjual tidak menyediakan uang kembalian sebesar Rp100 dan Rp500 dan menggantinya dengan permen. Bunyamin mencontohkan, dulu ibu-ibu masih bisa belli bumbu masak dengan uang Rp500, tetapi sekarang harganya sudah naik. Bumbbu cabai saja sudah Rp2l.000. "Ini yang mebuat recehan logam Rp100 dan Rp500 lama kelamaan menghilang dari peredaran," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010