Kapolda Maluku Utara (Malut) Irjen Pol Rikwanto mengajak tokoh agama dan penghulu program bimbingan masyarakat Islam untuk bersama-sama cegah ancaman terorisme di daerah ini.

"Kita sebagai rakyat harus menghargai dan menjaga perjuangan para pahlawan dalam mencapai serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia," kata Kapolda pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepenghuluan program bimbingan masyarakat Islam di lingkungan kantor wilayah urusan agama Provinsi Malut, Jumat.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di Aula Asrama Haji Kelurahan Ngade itu, Kapolda memberikan arahan dan pemahaman terkait dengan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia serta perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut dia, aksi Terorisme muncul akibat adanya penafsiran sendiri yang tidak benar.

"Adanya konflik kepentingan dan ketidaksepahaman dapat menimbulkan terjadinya aksi terorisme dikarenakan adanya penafsiran sendiri dari orang yang mempelajari ilmu agama sehingga orang yang tidak sejalan dengan apa yang diyakininya disebut Thogut. Aksi terorisme bermula dari intoleransi (sikap tidak menerima perbedaan) sehingga menimbulkan tindakan radikal yang apabila tidak dicegah akan berujung pada tindakan terorisme," kata Kapolda.

Terkait dengan aksi terorisme yang dapat memecah belah persatuan dan Kesatuan bangsa, Kapolda berharap seluruh masyarakat di Provinsi Maluku Utara dapat berperan aktif untuk mencegah dengan pengetahuan-pengetahuan tentang sejarah serta mencegah adanya perbedaan yang dapat menimbulkan konflik.

Hadir Dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara Hi. Sarbin Sehe, S.Ag. S.Pd, M.Pdi, Dir Intelkam Polda Maluku Utara Kombes Pol. Hadi Wiyono, S.I.K,  Dir Binmas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Dicky Ariyanto, Kabid Bimas Islam Kemenag Drs. Salmin Kadir M.Pdit
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020