Kepala Perum Bulog Divre Maluku Muhammad Taufiq mengatakan, stok beras Bulog Maluku hingga kini masih dalam posisi aman, sebanyak 11.000 ton dan bisa mengisi permintaan pasar di dua provinsi yakni Maluku dan Maluku Utara.

"Karena itu masyarakat tidak perlu takut sebab stok beras cukup aman, terkendali dan masih ditampung di gudang-gudang milik Bulog Maluku yang ada di Kota Ambon, Tual, Saumlaki, Mako, dan Kota Ternate," katanya, di Ambon, Rabu.

Ia juga mengatakan Bulog Maluku tetap melakukan pengawasan terkait stok yang ada, apabila berkurang akan dilakukan penambahan.

Di Bulog ada kategori daerah cukup penghasilan dan daerah yang minus. Maluku masuk daerah yang minus, dan kalau terjadi kekurangan maka daerah cukup penghasilan seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur siap untuk menyuplai sesuai permintaan.

"Yang jelas kalau sampai Bulog Maluku terjadi kekurangan stok, maka kita siap pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur, sebab stok beras harus ada di gudang," kata Taufiq.

Selain pengadaan dari Jawa Timur dan Makassar, Bulog Maluku sekarang ini juga melakukan pembelian beras lokal asal Kabupaten Pulau Buru.

Taufiq menambahkan, Bulog Maluku sampai sekarang tetap melakukan operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon dengan menjual beras, minyak goreng, dan gula pasir.

"Kegiatan OP ini masih terus berlangsung guna menjaga kestabilan harga di pasar terutama beras, dan juga gula pasir, juga melibatkan sejumlah pedagang yang ada di pasar Mardika maupun di pasar Batu merah yang selama ini melakukan kerja sama dengan Bulog Maluku," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020