Taruna Siaga Bencana (Tagana) Maluku Utara (Malut) menyatakan, Kabupaten Pulau Morotai, harus menyiapkan jalur evakuasi karena wilayah itu masuk sebagai salah satu daerah di bibir Pasifik yang rawan bencana gempa bumi. 

Ketua FK Tagana Provinsi Malut, Achmad Baligi dihubungi, Senin, mengatakan, Pulau Morotai sebagai daerah rawan bencana dan seringkali terjadi gempa akan berdampak terjadi tsunami dengan kemungkinan mengakibatkan masyarakat menjadi korban maupun kerusakan rumah-rumah penduduk dan fasilitas lainnya..

"Sebagian masyarakat yang ada di pesisir Pulau Morotai belum mengetahui tentang antisipasi bencana yaitu kesiapsiagaan, mitigasi bencana dan memberikan pemahaman agar mereka dapat memahami pada saat bencana terjadi, yaitu tentang penyelamatan diri sesuai jalur-jalur evakuasi ke tempat aman," ujarnya.

Menurut dia, gempa atau yang disebut Jalur Cincin Api (Ring Fire) yang sering terjadi pergerakan dua lempengan besar yaitu Indonesia Australia dan Indonesia Pasifik.

Dikatakannya , melalui Permensos RI 128/tahun 2011 Tentang Kampung Siaga Bencana  ( KSB), untuk itu di setiap kampung  harus dibentuk siaga bencana.

"Di kampung harus ada anggota KSB dari masyarakat. Jadi, masyarakat  harus terlatih serta diberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat tentang tanggap bencana salah satu edukasi bencana," kata Achmad.

Hal ini terlihat dengan berbagai kejadian bencana gempa seperti terjadi pada 4 Juni 2020 dengan magditudo 7,1 SR. mengakibatkan kerusakan rumah penduduk dan fasilitasi lainnya.

"Seperti pada 26 September 2020 terjadi gempa dengan magdituro 4,1 SR. sekitar pukul 05.39.17 WIT. Lokasi 29 Timur Laut dengan kedalaman 38 KM. dari Kota Daruba-Morotai, Malut," katanya.

Dirinya berharap agar Pulau Morotai harus membentuk KSB sebagai model pendekatan penanggulangan bencana.

"KSB menyiapkan masyarakat agar lebih mampu mengelola kerentanan, ancaman bencana alam. dan risiko di wilayahnya, seperti di Pulau Morotai sesuia potensi Gempa yang sering terjadi, hal ini untuk melalui proses Perencanaan Pengorganisasian, Penyelenggaraan dan Pengendalian melalui pendekatan sosial. Jadi, masyarakat morotai selalu dalam kesiapsiagaan terjadi bencan, perlu memperhatikan petunjuk jalur-jalur evakuasi atau tempat atau titik aman," tandas Achmad.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020