Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan kapal feri jenis roro yakni KMP Bahtera Nusantara 02 sudah bisa beroperasi, setelah diresmikan hari ini oleh Gubernur Maluku Murad Ismail di pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

"Jadi nantinya tanggal 5 Nopember 2020 ada kontrak subsidi dari Dirjen Perhubungan Darat dengan Pemda Maluku terhitung November dan Desember sebesar Rp2,4 miliar dan bisa langsung saja dicairkan, maka tanggal 6 atau 7 Nopember 2020 kapal tersebut sudah bisa langsung beroperasi," ujarnya, usai acara peresmian.

Ia mengatakan operasioanal kapal feri itu disubsidi pemerintah, rute pelayarannya yakni Ambon - Banda - Tual pergi-pulang.

Kapal jenis roro dengan bobot 1500 GT akan dikelola oleh perusahaan daerah yakni PT Panca Karya.

Kapal yang dibuat di Surabaya itu menelan biaya sebesar Rp88,4 miliar, daya angkut 300 orang penumpang dan 60 jenis kendaraan campuran.
Peresmian KMP Bahtera Nusantara 02 (John Soplanit)

Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, Maluku merupakan provinsi kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 1.300 lebih pulau membutuhkan banyak armada transportasi laut.

"Ini yang selalu saya sampaikan kepada Pak Menteri Perhubungan dan beliau selalu mempunyai perhatian bagi Maluku, apalagi dengan adanya program tol laut yang sangat dibutuhkan. Kalau kita pergi Ke Dirjen Perhubungan dan menekan tombol tol laut maka akan keluar semua petunjuk terkait dengan tol laut," ujarnya.

Nantinya, kata gubernur, ada jalur tol laut yang dimulai dari Surabaya - Ujung pandang - Bau-bau - Buru Utara - Buru Selatan- baru Ambon. Kemudian ada juga kapal tol laut yang berlayar dari Ambon - Ternate - Halmahera dan seterusnya.

"Yang penting sekarang ini kita dapat kapal feri KMP Bahtera Nusantara 02 dan akan kita tunjukkan dan buktikan kepada Dirjen Perhubungan Darat bahwa kita bisa merawat kapal ini secara baik dan benar, kemudian kita bisa usulkan lagi penambahan," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020