Ketua Umum (Ketum) Persiter Ternate, Maluku Utara (Malut), Burhan Abdurahman mengakui potensi pemain dibawah binaan Persiter di daerah ini memiliki potensial, tetapi tidak didukung dengan anggaran dan kompetisi memadai dalam pembinaan pemain berprestasi.

"Sejak pemerintah melarang penggunaan anggaran untuk pembiayaan sepak bola, maka Persiter mengalami penurunan prestasi di tingkat nasional terutama menuju ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan Persiter mulai mengalami kesulitan pendanaan," katanya pada acara pamitan sebagai ketua umum, Rabu.

Berakhirnya masa kepemimpinan sebagai walikota Ternate, DR H Burhan Abdurahman juga melepaskan jabatan sebagai ketua umum Persiter Ternate. Selama dua periode secara ex officio memegang jabatan sebagai ketua umum.

Dalam acara pelepasan sebagai ketua umum, Burhan Abdurhaman di hadapan ketua KONI, Ketua Askot serta didampingi Sekretaris Umum Persiter Amin Subuh disaksikan sejumlah klub yang terdaftar di Persiter maupun Askot PSSI Ternate, menyampaikan ucapan terima kasih dan pamitan.

Kendati begitu Persiter selama 10 tahun masih tampil dalam pentas nasional seperti Suratin Cup. Selain itu katanya, Persiter hanya mampu menyelenggarakan kompetisi yang bersifat lokal.

Jika dilihat dari potensi pemain, kata Burhan Abdurahman Ternate memiliki sejumlah pemain bertalenta, bahkan dapat dikatakan Ternate menjadi gudang pemain sepak bola. Hanya saja potensi tersebut tak didukung dengan pendanaan yang membuat kiprah Persiter terus meningkat.

"Kalau pemain kita punya potensi sebagai gudang pemain, tetapi tidak serta merta didukung oleh ketersediaan anggaran," ujarnya.

Persiter Ternate dalam 10 hari terakhir mampu mencetak sejumlah pemain yang berkiprah di Timnas PSSI seperti Ilham Udin Armaiyn, Zulham Zamrun, Abduh Lestaluhu dan Rizki Pora yang kini bermain di sejumlah klub Liga I Indonesia.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021