Bupati Maluku Tenggara (Malra), Thaher Hanubun, menyatakan terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun sangat mendukung sektor perikanan dan sektor pariwisata di daerah itu.

Bupati menyatakan hal tersebut ketika meresmikan gedung Hyperbaric Chamcer RSUD Karel Sadsuitubun dan pengoperasian alat terapi oksigen hiperbarik , di Langgur, Rabu.

Menurut Bupati, Malra merupakan daerah kepulauan di mana masyarakatnya banyak tinggal di pesisir pantai dan bekerja sebagai nelayan  dengan  sektor unggulan adalah perikanan dan pariwisata (wisata bahari). Karena itu, alat terapi oksigen hiperbarik sangat dibutuhkan.

Dijelaskan, terapi oksigen hiperbarik pertama kali digunakan oleh Bhenke pada 1930 untuk menghilangkan gejala penyakit dekompresi setelah menyelam akibat perubahan tekanan. Alat ini juga untuk penyembuhan penyakit akibat komplikasi diabetes melitus, mempercepat penyembuhan luka dan mempercepat proses pemulihan tubuh setelah operasi, termasuk bermanfaat untuk kecantikan dan kebugaran.

Terapi oksigen hiperbarik  sebagai komponen dari kesehatan kelautan, menjadi perhatian serius, sehingga penanganan sumber daya manusia yang mengandalkan hidupnya di laut melalui kegiatan penyelaman dan adanya  turis manca negara yang suka diving dapat ditangani secara profesional dan optimal di Kabupaten Malra.

Untuk Propinsi Maluku, saat ini hanya ada tiga unit alat terapi oksigen hiperbarik yakni Rumah Sakit Pangakalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX/ Ambon, Rumah Sakit Umum Pusat ( RSUP) dr. Johanis Leimena, Kota  Ambon, dan RSUD Karel Sadsuitubun di Langgur.

"Terapi oksigen hiperbarik yang kini dioperasikan di RSUD Karel akan menjadi layanan unggulan dan diharapkan dapat memberi peningkatan pendapatan di rumah sakit yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu," tandas Bupati.

Pewarta: Sipriyanus Yanyaan

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021