Ambon (ANTARA) - Para pemuda Maluku yang tergabung dalam gerakan psikososial untuk Masihulan memberikan terapi dongeng kepada anak-anak penyintas konflik di Desa Masihulan, Maluku Tengah.
“Kegiatan psikososial yang melibatkan berbagai kalangan di Masihulan ini awalnya direncanakan untuk anak-anak saja, namun kegiatan ini berkembang pesat hingga melibatkan anak-anak, remaja, hingga lansia,” kata inisiator kegiatan Eklin Amtor de Fretes dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan kegiatan dimulai dengan ibadah di gereja setempat. Kemudian, bersama relawan dari Rumah Dongeng Damai dan komunitas Jalan Merawat Perdamaian (JMP) dan komunitas lainnya melakukan terapi cerita bagi para penyintas konflik.
Metode dongeng yang dipakai pun yakni dongeng dengan menggunakan teknik ventriloquis atau seni suara perut dilengkapi boneka peraga.
Selain terhibur, anak-anak juga dapat mengembangkan daya imajinasi positif melalui karakter dongeng yang dibangun.
“Metode ini bertujuan untuk menyembuhkan luka batin melalui dongeng dan interaksi antargenerasi,” tuturnya.
Tak hanya itu pihaknya juga menyumbangkan sejumlah mainan edukatif, termasuk kotak makan dan lain sebagainya.
“Semua anak tampak bahagia dan antusias, semoga ini menjadi penghibur atas konflik yang telah mereka alami,” tuturnya.
Kemudian pihaknya juga memberikan psikososial bagi puluhan anak muda Masihulan. Menggunakan metode Living Values Education atau pendidikan penghidupan nilai, Eklin mengajak peserta untuk merefleksi diri dan diskusi kelompok, dengan tujuan membangun karakter dan nilai-nilai positif.
Living Values Education merupakan proses menanamkan nilai-nilai moral, etika, budaya, spiritual, dan sosial dalam diri individu, agar mereka dapat menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan berintegritas dalam kehidupan bermasyarakat.
Eklin Amtor de Fretes berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam proses penyembuhan dan perdamaian di Masihulan. Adapun komunitas atau organisasi yang tergabung dalam gerakan ini adalah Maluku Peduli, Hima MPK UKI, Prodi PAK UKI, GMKI Komisariat FKIP, dan GMBK.