Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba meminta empat kepala daerah hasil pilihan masyarakat Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 harus  menghindari perbedaan dan satukan seluruh kelompok.

"Tidak ada lagi kelompok yang menang dan kalah, tentunya kepala daerah yang dilantik harus melaksanakan seluruh amanat rakyat, karena seluruh tahapan politik sudah selesai sehingga hentikan hujat-menghujat," katanya, di Ternate, Sabtu.

Menurut dia, dalam momentum pelaksanaan Pilkada, selalu diwarnai perbedaan kepentingan karenanya persoalan yang terjadi selama pesta demokrasi itu segera dilupakan untuk membangun daerah dengan dilandasi semangat kebersamaan dan tidak ada lagi kelompok satu dengan kelompok lainnya.

Olehnya itu, dia mengimbau kepada empat kepala daerah yang dilantik, karena masa jabatan diemban hanya sampai 2024, di mana akan dilaksanakan Pemilu dan Pilkada secara serentak. 

"Untuk itu, manfaatkan waktu dan kesempatan yang singkat ini, dengan berbuat yang terbaik bagi kepentingan masyarakat dengan merangkul mereka ," tandas Gubernur.

Empat kepala daerah dilantik Gubernur Malut di aula Nuku kawasan Gosale puncak Sofifi berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bernomor 131.82- 381 tanggal 24 Februari 2021 yakni Bupati dan Wakil Bupati  Pulau Taliabu, Aliong Mus - Ramli, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt. Ali Ibrahim - Muhammad Sinen, Bupati dan wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar), James Uang - Jufri Muhamad serta  Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Ubaid Yakub - Anjas Taher.

Upacara pelantikan serentak Bupati/Wakil Bupati serta Wali Kota/Wakil Wali Kota di Provinsi Malut masa jabatan 2021–2024 pada Jumat (26/2) dihadiri Forkopimda Malut beserta sejumlah pihak dari masing-masing keluarga dari kepala daerah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021