Unit Pelaksana Proyek (UPP) Maluku menggarap lima proyek pembangkit listrik dengan daya total 70 Mega Watt (MW).
General Manager PLN UIP Maluku Papua, Reisal Rimtahi Hasoloan, Kamis, mengatakan, UPP Maluku yang berkedudukan di Ambon, mengemban tugas membangun lima proyek tersebut.
Proyek pembangkit diantaranya PLTU Ambon (Waai) sebesar 30 MW, PLTMG Namlea (10 MW), PLTD Dual Fuel Bula (10 MW), PLTMG Dobo (10 MW), dan PLTMG Saumlaki (10 MW).
Sedangkan, transmisi SUTT yang akan dibangun meliputi jalur Piru - Kairatu, Masohi – Kairatu, PLTMG Seram2 – GI Masohi, PLTMG Ambon Peaker – PLTU Ambon (Waai), Namrole – Namlea, dan GI Mako – Incomer 1 phi (Namrole – Namlea) dengan total panjang jaringan sekitar 504 kilometer sirkuit (kms).
"Sebagai pendukung SUTT, gardu induk dibangun di sembilan titik terpisah dengan total kapasitas 220 MVA," katanya.
Reisal menyatakan proyek tersebu akan dilaksanakan, sementara proyek yang sudah selesai tidak lagi masuk ke dalam daftar.
Selanjutnya, diantara proyek yang akan dilaksanakan itu beberapa sudah bebas lahannya dan saat ini sedang proses sertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Belum lama ini kami juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan empat Kejaksaan Tinggi di Maluku dan Papua guna memastikan kepatuhan hukum di lingkungan perusahaan dan mendukung penerapan Good Corporate Governance," ujarnya.
Sedangkan UPP Maluku Utara mengendalikan konstruksi enam pembangkit meliputi PLTU Sofifi (6 MW) serta PLTD Dual Fuel di Tobelo, Sofifi, Bacan, Morotai, dan Sanana yang masing-masing berkapasitas 10 MW.
UPP Maluku Utara merupakan unit pelaksana proyek yang memiliki SUTT dengan total jaringan terpanjang diantara ketiga UPP lainnya di PLN UIP Maluku Papua, yakni sepanjang 617,5 kms dari enam jaringan.
Dari enam jaringan SUTT tersebut, tiga diantaranya adalah jalur Jailolo – Malifut (160 kms), Malifut – Tobelo (240 kms), Jailolo – Sofifi (160 kms). Selain itu, sebanyak enam gardu induk terpencar di lima lokasi, antara lain Ternate, Sofifi, Tobelo, Jailolo, dan Malifut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
General Manager PLN UIP Maluku Papua, Reisal Rimtahi Hasoloan, Kamis, mengatakan, UPP Maluku yang berkedudukan di Ambon, mengemban tugas membangun lima proyek tersebut.
Proyek pembangkit diantaranya PLTU Ambon (Waai) sebesar 30 MW, PLTMG Namlea (10 MW), PLTD Dual Fuel Bula (10 MW), PLTMG Dobo (10 MW), dan PLTMG Saumlaki (10 MW).
Sedangkan, transmisi SUTT yang akan dibangun meliputi jalur Piru - Kairatu, Masohi – Kairatu, PLTMG Seram2 – GI Masohi, PLTMG Ambon Peaker – PLTU Ambon (Waai), Namrole – Namlea, dan GI Mako – Incomer 1 phi (Namrole – Namlea) dengan total panjang jaringan sekitar 504 kilometer sirkuit (kms).
"Sebagai pendukung SUTT, gardu induk dibangun di sembilan titik terpisah dengan total kapasitas 220 MVA," katanya.
Reisal menyatakan proyek tersebu akan dilaksanakan, sementara proyek yang sudah selesai tidak lagi masuk ke dalam daftar.
Selanjutnya, diantara proyek yang akan dilaksanakan itu beberapa sudah bebas lahannya dan saat ini sedang proses sertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Belum lama ini kami juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan empat Kejaksaan Tinggi di Maluku dan Papua guna memastikan kepatuhan hukum di lingkungan perusahaan dan mendukung penerapan Good Corporate Governance," ujarnya.
Sedangkan UPP Maluku Utara mengendalikan konstruksi enam pembangkit meliputi PLTU Sofifi (6 MW) serta PLTD Dual Fuel di Tobelo, Sofifi, Bacan, Morotai, dan Sanana yang masing-masing berkapasitas 10 MW.
UPP Maluku Utara merupakan unit pelaksana proyek yang memiliki SUTT dengan total jaringan terpanjang diantara ketiga UPP lainnya di PLN UIP Maluku Papua, yakni sepanjang 617,5 kms dari enam jaringan.
Dari enam jaringan SUTT tersebut, tiga diantaranya adalah jalur Jailolo – Malifut (160 kms), Malifut – Tobelo (240 kms), Jailolo – Sofifi (160 kms). Selain itu, sebanyak enam gardu induk terpencar di lima lokasi, antara lain Ternate, Sofifi, Tobelo, Jailolo, dan Malifut.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021