PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR)  VIII Maluku -  Papua menargetkan operasional terminal Liquified Petroleum Gas (LPG) di Wayame kota Ambon, Juli 2021.

"Pembangunan terminal LPG di Wayame telah mencapai 95 persen. Kami  prakirakan pad Juli 2021 sudah siap dioperasikan, " kata Executive General Manager PT Pertamina MOR VIII Maluku-Papua,  Yoyok Wahyu Maniadi, di Ambon, Sabtu.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang membangun stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) sebagai upaya menekan harga jual elpiji.

Saat ini progres pembangunan telah mencapai 60- 70 persen.

"Kita memastikan setelah pembangunannya rampung dapat membantu menekan harga jual elpiji yang dinilai masih cukup tinggi," ujarnya.

Dijelaskannya, pembangunan terminal LPG akan memperkuat distribusi BBM dan elpiji, khususnya di wilayah Timur Indonesia.

"Kita berharap kedepan program konversi minyak tanah ke LPG di wilayah Timur Indonesia, khususnya Maluku dapat dilaksanakan setelah pembangunan ini rampung," ujarnya.

Selama ini Maluku menerapkan konversi karena belum memiliki depot. Jika harus membeli langsung dari luar otomatis harga yang akan dijual ke masyarakat cukup mahal.

"Pembangunan terminal LPG di Ambon secara tidak langsung masyarakat dapat beralih ke LPG dan harganya juga terjangkau," katanya.

Empat provinsi yang berada di wilayah MOR VIII yakni Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat saat ini masih menggunakan bahan bakar subsidi, dan boleh memilih menggunakan minyak tanah atau LPG.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021