Pengusaha nasional maupun asing ditawari mengelola potensi listrik Wai Isal, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, yang berdasarkan penelitian tim PLN pusat mampu menghasilkan energi sebesar 60 Mega Watt (MW). Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal, di Ambon, Jumat, mengatakan, siap memberikan kemudahan pengurusan rekomendasi, mendukung pembangunan sarana dan prasarana maupun kemudahan lainnya sekiranya ada pengusaha  yang tertarik menanamkan modalnya di sektor tersebut. "Silahkan mengajukan rekomendasi dan Pemkab Maluku Tengah siap memfasilitasi karena kehadiran investor untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wai Isal merupakan perjuangan belasan tahun terakhir ini untuk mendorong percepatan pengelolaan potensi sumber daya alam (sda) di pulau Seram," ujarnya. Abdullah Tuasikal  menilai, pengembangan PLTA Wai Isal juga menjawab kebutuhan energi listrik untuk perusahaan berskala besar dan mengatasi krisis listrik karena selama ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (pltd) berusia di atas 20-an tahun. "Krisis listrik mengakibatkan PLN Cabang Masohi ( Maluku Tengah) menempuh kebijakan pemadaman bergilir sehingga merupakan hambatan bagi pengembangan industri berskala besar karena untuk belajar para siswa di malam hari saja sudah bermasalah," kata Bupati. Dia mengakui saat kegiatan  "Maluku and Maluku Utara Investment Day" di Jakarta pada 12 - 13 April 2010 sempat didatangi salah seorang pengusaha nasional yang mengatakan minat mengelola potensi energi lsitrik Wai Isal. "Saya sudah menjamin silahkan ke Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah untuk pengurusannya. Tapi hingga saat ini belum melaksanakan minatnya tersebut," ujar Bupati Tuasikal. Terobosan Wagub Maluku, Said Assagaff pada kesempatan lain mengatakan perlu adanya terobosan pemanfaatan energi listrik tenaga air, panas bumi, tenaga uap, dan gelombang laut. "Terobosan awal yakni dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon yang berkapasitas 30 MW dengan target pada 2012 bisa beroperasi," katanya. Selain itu, menurut dia, sedang dikaji pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dengan kapasitas 10 MW. Terobosan lainnya adalah energi listrik tenaga mikro hidro di Masohi dengan kapasitas 21 MW, dan di Kairatu di Pulau Seram dengan kapasitas 1,5 MW. PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara juga menjajaki pemanfaatan tiga sungai di Pulau Seram, yakni Wai Isal di Kecamatan Seram Utara, dan Wai Mala di Kabupaten Maluku Tengah, serta Wai Tala di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk pembangkit listrik. Wai Tala dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 21 MW, dan Wai Mala dengan kapasitas 25 MW, karena di kawasan hulu kedua sungai tersbeut terdapat air terjun. Pembangunan ketiga PLTA itu apabila terealisasikan dapat memasok kebutuhan listrik untuk Kota Ambon melalui jaringan interkoneksi atau kabel bawah laut, disamping terjamin kebutuhan listrik bagi investor yang ingin mengembangkan usahanya di Pulau Seram. "Jadi, Pemprov Maluku mengatasi belum terjangkaunya pelayanan PLN di wilayah Selatan Maluku seperti Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD), dan Kepulauan Aru, dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga solar (PLTS) yang ternyata efektif dalam mendorong pengembangan ekonomi rumah tangga," kata Wagub Assagaff.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010