Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Ekonomi Daerah Kota (Dispenkot) Ambon bentuk satuan tugas (Satgas) untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). "Satgas ini dibentuk untuk mengawasi perilaku aparat yang bertugas di lapangan, mengantisipasi terjadinya kecurangan serta kerja sama dengan wajib pajak. Target kita ada peningkatan PAD," kata Kadis Penkot Ambon, Jopie Silanno, di Ambon, Senin. Ia mengungkapkan, Satgas Peningkatan PAD baru dibentuk pada Desember 2010 berdasarkan SK Kadispenkot No.5/2010 dan akan bekerja dengan batas waktu tidak ditentukan serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat melaksanakan kewajiban membayar pajak," katanya. Tim satgas terdiri dari 10 petugas. Kegiatan utamanya mengawasi perilaku wajib pajak dan aparat pemerintah serta memberikan sosialisasi kepada wajib pajak agar memenuhi kewajibannya. "Tim Satgas bertugas mengawasi, mendata jumlah pajak yang harus dibayar wajib pajak, serta mengawasi aparat pemerintah yang bertugas menarik pajak dan retribusi di lapangan," katanya. Silanno menegaskan, para wajib pajak tidak perlu dipaksa untuk membawar pajak tetapi berdasarkan kesadaran sendiri, karena dengan membayar pajak ke Pemkot maka secara tidak langsung menambah PAD kota Ambon dan menunjang pembangunan di ibu kota provinsi Maluku itu. "Kami juga mengharapkan kerja sama masyarakat saat makan dan minum di rumah makan, hotel maupun tempat hiburan untuk meminta bon pembayaran, sehingga bisa diketahui besaran pajak yang dibayar pelaku usaha sesuai atau tidak dengan pendapatannya," ujar Silanno. Ia menambahkan, pihaknya juga akan segera membuka pos pengaduan untuk membantu pelaksanaan tugas wajib pajak maupun aparat dan masyarakat melaporkan melaporkan berbagai temuan yang terjadi di lapangan. "Pos pengaduan akan membantu Satgas mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan berkaitan dengan pajak dan retribusi, sekaligus ditempuh penyelesaiannya demi optimalisasi pelayanan kepada masyarakat ," ujar Jopie Silanno.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010