Dua tahun berselang dari rilisnya album “Meta” hasil kolaborasi bersama Sri Hanuraga, serta album “Pikiran dan Perjalanan” yang digarap bersama Barasuara, Gerald Situmorang akhirnya kembali memberikan karya EP atau mini album bertajuk “Saga”.
EP itu berisikan tiga lagu, lagu pertama diluncurkan pada Jumat (11/6). Perilisan EP “Saga” akan dilakukan selama tiga pekan, di mana setiap pekannya satu single diperkenalkan kepada publik. Lagu berikutnya akan dihadirkan pada 17 Juni dan 25 Juni.
Baca juga: Noah nyanyi bahasa Korea di album "Keterkaitan Keterikatan"
“Tapak Tilas” adalah nomor pertama dari EP “Saga” ini. Lagu pembuka ini adalah sebuah gambaran personal dari GeSit, panggilan akrab Gerald Situmorang, sepeninggal neneknya.
Dikutip dari siaran resmi, Minggu, Gerald mengisahkan dirinya kehilangan sang nenek tahun ini. Kisah-kisah perjuangan kakek dan nenek yang berjuang sejak masa perang hingga bisa menghidupi keluarganya sering ia dengar saat kumpul keluarga.
Kakeknya adalah Brigadir Jenderal TNI AD yang meninggal di usia 42 tahun pada 1960. Dia meninggalkan istri, nenek Gerald, yang kala itu masih berusia 27 tahun dan harus menghidupi lima anak seorang diri.
Baca juga: NOAH bawakan kembali "Badai Pasti Berlalu" Chrisye
"Bahkan ibu saya juga masih di kandungan pada saat itu, jadi tidak sempat berjumpa dengan ayahnya," ujar dia.
Dalam proses produksinya, pembuatan lagu “Tapak Tilas” ini dibantu oleh Marco Steffiano, rekan satu band di Barasuara.
Sri Hanuraga membantu untuk bagian piano/synth, Rishanda Singgih untuk bass, Yandi Andaputra di drum. Terdapat juga musisi tamu spesial dari India yaitu Faiman Khan yang memainkan alat musik santoor di single berikutnya.
Audio engineer yang terlibat adalah Stevano selaku mix engineer dan mastering engineer legendaris Ted Jensen. Dari sisi artwork, Gerald berkolaborasi dari berbagai bidang di mana gambar dikerjakan oleh Rukmunal Hakim, foto oleh Jatidiri Ono serta tata gaya oleh Melodya Lukita.
Baca juga: Seberapa besar pengaruh "awards" bagi musisi, apa sebanding dengan ketenaran seperti super grup BTS?
Baca juga: Komunitas narasi Maluku bahas perjuangan musisi di kota musik dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
EP itu berisikan tiga lagu, lagu pertama diluncurkan pada Jumat (11/6). Perilisan EP “Saga” akan dilakukan selama tiga pekan, di mana setiap pekannya satu single diperkenalkan kepada publik. Lagu berikutnya akan dihadirkan pada 17 Juni dan 25 Juni.
Baca juga: Noah nyanyi bahasa Korea di album "Keterkaitan Keterikatan"
“Tapak Tilas” adalah nomor pertama dari EP “Saga” ini. Lagu pembuka ini adalah sebuah gambaran personal dari GeSit, panggilan akrab Gerald Situmorang, sepeninggal neneknya.
Dikutip dari siaran resmi, Minggu, Gerald mengisahkan dirinya kehilangan sang nenek tahun ini. Kisah-kisah perjuangan kakek dan nenek yang berjuang sejak masa perang hingga bisa menghidupi keluarganya sering ia dengar saat kumpul keluarga.
Kakeknya adalah Brigadir Jenderal TNI AD yang meninggal di usia 42 tahun pada 1960. Dia meninggalkan istri, nenek Gerald, yang kala itu masih berusia 27 tahun dan harus menghidupi lima anak seorang diri.
Baca juga: NOAH bawakan kembali "Badai Pasti Berlalu" Chrisye
"Bahkan ibu saya juga masih di kandungan pada saat itu, jadi tidak sempat berjumpa dengan ayahnya," ujar dia.
Dalam proses produksinya, pembuatan lagu “Tapak Tilas” ini dibantu oleh Marco Steffiano, rekan satu band di Barasuara.
Sri Hanuraga membantu untuk bagian piano/synth, Rishanda Singgih untuk bass, Yandi Andaputra di drum. Terdapat juga musisi tamu spesial dari India yaitu Faiman Khan yang memainkan alat musik santoor di single berikutnya.
Audio engineer yang terlibat adalah Stevano selaku mix engineer dan mastering engineer legendaris Ted Jensen. Dari sisi artwork, Gerald berkolaborasi dari berbagai bidang di mana gambar dikerjakan oleh Rukmunal Hakim, foto oleh Jatidiri Ono serta tata gaya oleh Melodya Lukita.
Baca juga: Seberapa besar pengaruh "awards" bagi musisi, apa sebanding dengan ketenaran seperti super grup BTS?
Baca juga: Komunitas narasi Maluku bahas perjuangan musisi di kota musik dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021